Suviyanto menegaskan bahwa banyak jemaah telah membawa pendamping keluarga atau memiliki anggota kloter yang sigap membantu. Petugas lebih diarahkan pada pelayanan saat puncak ibadah atau kondisi darurat.
Kursi Roda dan Layanan Gratis: Upaya Inklusif dari PPIH
Upaya inklusif terus ditingkatkan. Di setiap sektor disediakan minimal 20 kursi roda, dan masing-masing hotel memiliki lima kursi roda tambahan dari pihak syarikah. Jemaah cukup melapor ke kloter untuk pendataan, kemudian akan diberikan layanan resmi, termasuk pendampingan saat tawaf dan sai.
Biaya layanan resmi kursi roda sebesar 250 riyal ditanggung oleh PPIH Arab Saudi, sehingga jemaah tidak perlu mengeluarkan biaya pribadi---selama untuk umrah wajib. Untuk ibadah tambahan atau tawaf sunah, layanan tidak lagi gratis.
Mewujudkan Haji Ramah Lansia dan Disabilitas
Tahun ini, Kementerian Agama RI dan otoritas Arab Saudi mengusung semangat "Haji Ramah Lansia dan Disabilitas." Upaya ini bukan sekadar slogan, melainkan sebuah visi kemanusiaan yang menyentuh.
Fasilitas seperti bus Shalawat ramah kursi roda, pos petugas yang tersebar di Masjidil Haram, layanan kursi roda gratis, hingga komunikasi aktif antarjemaah adalah bagian dari ekosistem pelayanan yang terus diperbaiki. Kekurangan masih ada---seperti toilet yang belum sepenuhnya inklusif dan kurangnya jalur landai di beberapa titik---tetapi keberadaan program ini sudah merupakan langkah progresif.
Penutup: Menjaga Martabat di Tengah Ibadah Agung
Ibadah haji bukan hanya urusan antara manusia dan Tuhan, tapi juga menyangkut bagaimana sebuah negara menjaga martabat warganya. Ketika negara hadir melalui kebijakan yang inklusif, maka ibadah pun menjadi lebih bermakna.