MACD (Moving Average Convergence Divergence): Meskipun nilai pastinya tidak ditampilkan, kemungkinan besar MACD menunjukkan sinyal bullish, yaitu ketika garis MACD melintasi garis sinyal dari bawah.
RSI (Relative Strength Index): Harga yang naik tajam dalam waktu singkat berpotensi membawa RSI ke area jenuh beli. Ini memberi sinyal perlunya kehati-hatian, meskipun tidak serta-merta menjadi alasan untuk menjual.
Strategi Investor: Buy, Hold, atau Wait?
Menghadapi situasi seperti ini, investor perlu menyesuaikan strategi berdasarkan profil risikonya:
Investor jangka panjang: Saham BBRI tetap layak dimiliki. Fundamental perusahaan kuat, sektor perbankan akan tetap dominan dalam perekonomian nasional, dan dukungan pemerintah terhadap UMKM menjadi katalis pertumbuhan.
Trader jangka pendek: Perlu mengamati level dukungan dan resistensi. Support terdekat berada sedikit di bawah harga saat ini, sedangkan resistance baru mungkin terbentuk di atas harga puncak terakhir.
Swing trader: Penantian koreksi lebih dalam bisa menjadi peluang untuk masuk kembali. Entry ideal ada pada retracement ringan dari harga tertinggi terakhir.
Risiko yang Patut Diwaspadai
Kendati prospeknya menarik, beberapa risiko tetap perlu diperhatikan:
Risiko makroekonomi: Tekanan inflasi, gejolak nilai tukar, atau perlambatan ekonomi bisa memukul sektor perbankan secara keseluruhan.
Risiko kredit: Meningkatnya risiko gagal bayar dari sektor UMKM akibat kondisi eksternal atau ketidakpastian musiman.