Mohon tunggu...
Harmoko
Harmoko Mohon Tunggu... Penulis Penuh Tanya

"Menulis untuk menggugah, bukan menggurui. Bertanya agar kita tak berhenti berpikir."

Selanjutnya

Tutup

Money

Analisis Penutupan Tupperware Indonesia: Antara Kualitas, Harga, dan Inovasi

15 Mei 2025   12:21 Diperbarui: 15 Mei 2025   12:21 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Tupperware (Sumber: Pexels.com)

Tupperware dikenal dengan model penjualannya yang eksklusif---lebih banyak mengandalkan sistem penjualan langsung (direct selling) melalui jaringan member atau konsultan.

Model ini mungkin efektif pada dekade-dekade awal masuknya Tupperware ke Indonesia, namun seiring waktu menjadi hambatan tersendiri. 

Di era digital yang serba instan dan berbasis e-commerce, sistem tersebut dianggap menyulitkan konsumen.

Konsumen modern cenderung menyukai pembelian praktis melalui platform daring atau toko ritel tanpa harus berurusan dengan prosedur keanggotaan atau penjual perantara. 

Keterbatasan akses ini menghambat jangkauan pasar Tupperware, terutama di kalangan milenial dan generasi Z yang mengutamakan kenyamanan dan kecepatan dalam berbelanja.

Penurunan Daya Beli Masyarakat

Tidak bisa dipungkiri bahwa kondisi ekonomi juga turut memengaruhi keputusan pembelian konsumen. 

Dalam situasi daya beli yang melemah, konsumen akan lebih selektif dan sensitif terhadap harga. 

Tupperware, dengan positioning sebagai produk premium, menjadi kurang relevan di tengah masyarakat yang semakin berhitung dalam pengeluaran sehari-hari. 

Banyak rumah tangga yang beralih pada produk substitusi yang lebih terjangkau meski harus mengorbankan sedikit kualitas.

Krisis Keuangan Global Tupperware

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun