Mohon tunggu...
Harmoko
Harmoko Mohon Tunggu... Penulis Penuh Tanya

"Menulis untuk menggugah, bukan menggurui. Bertanya agar kita tak berhenti berpikir."

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Paus Leo XIV: Harapan Damai di Tengah Perubahan

13 Mei 2025   01:16 Diperbarui: 13 Mei 2025   01:16 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Paus Leo XIV:  Mencari Kesatuan di Tengah Perbedaan

 Paus Leo XIV tidak hanya menekankan pentingnya persatuan, tetapi juga menjabarkan bagaimana hal tersebut dapat dicapai dalam dunia yang kompleks dan seringkali terpecah belah.

Paus Leo XIV, dengan jelas, menempatkan kesatuan sebagai pilar utama bagi kehidupan persaudaraan manusia.  

Dalam konteks dunia modern yang diwarnai oleh konflik dan perpecahan,  seruan untuk mengutamakan kesatuan dan bukan perpecahan merupakan pesan yang sangat relevan dan mendesak.  

Ini bukan sekadar idealisme, melainkan kebutuhan vital untuk membangun dunia yang lebih baik.  

Paus menyadari bahwa hati manusia yang mendambakan kesatuan adalah kunci untuk mengatasi tantangan global yang dihadapi saat ini.

Namun, kesatuan yang diimpikan Paus Leo XIV bukanlah keseragaman yang menghilangkan perbedaan. 

Sebaliknya, ia menekankan pentingnya dialog, kerja sama, dan penghargaan terhadap perbedaan sebagai kekayaan. 

Ia melihat perbedaan, bukan sebagai sumber konflik, melainkan sebagai kekuatan dahsyat yang dapat digunakan untuk membangun dunia umat manusia. 

Ini merupakan pandangan yang inovatif dan inklusif, yang mengakui dan merayakan keragaman sebagai aset, bukan sebagai hambatan.

Pandangan ini sejalan dengan ajaran Santo Agustinus, yang menekankan pentingnya cinta kasih dan persaudaraan dalam membangun masyarakat yang harmonis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun