Siapa sangka sebuah taman bacaan sederhana di kawasan Tangga Takat, Palembang, kini bersiap menjelma menjadi simbol kebangkitan seni tradisional di Kampung Dulmuluk?
Bermula dari mimpi sederhana untuk menumbuhkan minat baca dan budaya literasi di tengah masyarakat, taman bacaan ini kini bertransformasi menjadi wadah pelestarian dan pengembangan seni tradisional Palembang.
Kampung Dulmuluk, yang dikenal dengan keindahan arsitektur rumah-rumah tradisionalnya, menyimpan kekayaan seni dan budaya yang tak ternilai.
Namun, seiring perkembangan zaman, seni tradisional ini perlahan tergerus dan terlupakan.
Taman bacaan sederhana tersebut menjadi titik terang di tengah kondisi tersebut.
Inisiatif para pemuda setempat untuk menghadirkan kegiatan seni dan budaya di taman bacaan tersebut disambut antusias oleh masyarakat.
Mereka mulai aktif berpartisipasi dalam kelas-kelas seni tradisional seperti tari, musik, dan kerajinan tangan.
Taman bacaan tersebut berubah menjadi pusat pembelajaran, tempat berkreasi, dan wadah bagi masyarakat untuk mengenal dan mencintai kembali seni tradisional Palembang.
Keberadaan taman bacaan ini tidak hanya menghidupkan kembali tradisi, tetapi juga melahirkan generasi penerus yang memiliki kepedulian terhadap budaya lokal.
Para pemuda yang aktif di taman bacaan tersebut menjadi inspirator bagi anak-anak muda lainnya untuk terlibat dalam pelestarian seni dan budaya.
Mereka menunjukkan bahwa seni tradisional bukanlah sesuatu yang usang, tetapi memiliki nilai estetika dan edukatif yang tinggi.