Mohon tunggu...
Harmoko Al-Harist
Harmoko Al-Harist Mohon Tunggu... wirausaha -

Nama Lengkap Harmoko, kelahiran Palembang 20 Juli 1986. Manusia asli Sumatera Selatan tapi masih keturunan Nabi Adam

Selanjutnya

Tutup

Money

Miris lihat negeriku di Televisi pagi ini

19 November 2010   01:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:29 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Miris lihat negeriku di Televisi pagi ini. Kapan yah Indonesia meng-ekspor PENGUSAHA tidak meng-ekspor pembantu rumah tangga ??? ....sungguh miris, negeri hijau yang lahan yang luas tempatnya gunung emas dan seluruh dunia pun NGILER padanya tapi rakyatnya tak bisa mengola. Ibarat pepatah : Punya berlian tapi hanya jadi bantal sedangkan hidupnya makin sengsara.
Coba lihat Jepang bahan baku produksi hampir semuanya Impor termasuk impor bahan mentah dari Indonesia tapi Jualan produk jadi ke Indonesia. Juga Swiss yang terkenal dengan COKLAT-nya, padahal SWISS tak punya perkebunan Coklat tapi menjadi negara PRODUSEN COKLAT terbaik di dunia. Juga Malaysia yang hutannya sedikit tap...i tercatat sebagai pengekspor Kayu terbesar di atas Indonesia.
Lihat juga China, hampir tak ada satupun negara yang tak ada orang China-nya..dan semuanya menguasai berbagai sektor mulai dari perkebunan, perternakan, importir/eksportir, pertambangan, Bankir bahkan pemerintahan di negara yang ditinggalinya bukan jadi PEMBANTU.
Apa yang kita tidak punya ??? Lahan kosong kita luas men dari ACEH s.d Papua terbentang, tinggal angkat patok lalu diolah. Laut kita terbentang, sungai kita dimana-mana. Kasarnya, 65 tahun negeri ini merdeka baru berhasil menelurkan manusia-manusia pintar yang tak berakal...memperkaya diri sendiri bukan memperkaya negeri.
Kita lebih suka jadi tamu di negeri sendiri tak mau jadi Tuan Rumah di negeri orang. Kita cuma punya SARJANA SIAP KERJA yang Tak Punya Lapangan Kerja (visi misi pendidikan kita).
Saya yakin, Lembaga pendidikan formal inilah yang menebarkan pengangguran dimana-mana. Pencipta pekerja tapi tidak bertanggungjawab...sehingga kualitas manusianya hanya diukur dengan selembar kertas bernama Ijazah dan IPK. dan Saya salut untuk sebuah ponpes yang tidak mengeluarkan IJAZAH untuk lulusan santrinya.
Sarjana Pendidikan tidak harus semuanya jadi Guru, Sarjana Teknik tidak harus semuanya jadi tenaga Teknis, Sarjana Keparawatan/Kebidanan tidak harus semuanya jadi perawat/bidan di instansi, Sarjana Hukum juga tidak harus semuanya jadi JAKSA...masih bisa kan HANDLE Teman-Teman menjadi satu membuat peluang. Tanpa Ijazah Sarjana dan Diploma pun kita tidak akan mati men.
Kapan pula yah kita menjadi pemimpin tujuannya hanya untuk mengabdi bukan bekerja mendapatkan gaji, uang terima kasih dan uang permisi ????

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun