Mohon tunggu...
Abdul Haris
Abdul Haris Mohon Tunggu... Bankir - Menulis Untuk Berbagi

Berbagi pemikiran lewat tulisan. Bertukar pengetahuan dengan tulisan. Mengurangi lisan menambah tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Turbulensi Ekonomi Melahirkan Inovasi

4 Februari 2024   17:59 Diperbarui: 5 Februari 2024   07:41 545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Turbulensi menghasilkan inovasi (Sumber Ilustrasi: KOMPAS/HERYUNANTO)

Sebuah perusahaan teknologi keuangan berbasis pinjaman online baru-baru ini sedang menghadapi tuntutan investornya. 

Musababnya adalah tingginya tingkat wanprestasi atau semacam kredit macet yang berimbas pada tersendatnya pengembalian dana kepada investor. 

Alasan yang disampaikan perusahaan yaitu banyaknya debitur yang sulit membayar pinjamannya akibat terdampak Covid-19.

Memang benar, Covid-19 memporakporandakan perekonomian dunia, tidak terkecuali Indonesia. Alasan semacam itu memang sudah jamak terdengar pasca terjadinya suatu peristiwa besar yang menggoncang stabilitas perekonomian. 

Jika kita ingat, sebenarnya jarang kondisi perekonomian mencapai periode kestabilan dalam jangka sangat panjang. Selalu ada setidaknya riak-riak hingga gelombang persoalan yang mengganggunya. Sumbernya dapat berasal dari domestik atau faktor eksternal.

Apalagi dengan semakin terintegrasinya perekonomian dunia dan kuatnya pengaruh negara-negara tertentu terhadap percaturan ekonomi global, sensitivitas dampak rambatan pun kian tinggi. 

Peristiwa dalam suatu negara yang semula tidak ada kaitannya, dapat mempengaruhi negara-negara lainnya atau disebut spillover impact.

Tidak Ada Kestabilan Abadi      

Coba kita tarik beberapa rangkaian kejadian yang mengguncang perekonomian seabad terakhir, baik di luar maupun dalam negeri.

Pasca perang I, terjadi great depression yang dimulai di Amerika Serikat (AS) lalu merembet ke Eropa, Amerika Latin, hingga Jepang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun