Mohon tunggu...
Haris Fauzi
Haris Fauzi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pembelajar

Penyuka Kajian Keislaman dan Humaniora || Penikmat anime One Piece.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Biaya Mahal Perkuliahan Hanya Mentok di Kuliah Online

15 September 2020   05:25 Diperbarui: 15 September 2020   11:24 585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kuliah Online || Sumber gambar: Instagram Bang Gaber.

Efektivitas pembelajaran visual dan praktikum tereduksi secara signifikan. Hal yang pasti, semua bentuk fasilitas fisik semisal ruang kuliah, laboratorium, ruang pertemuan, atau kantin secara praktis tidak digunakan. Dalam konteks ini, aspirasi untuk tidak menaikkan uang kuliah tampaknya memperoleh justifikasinya.

Argumentas ekonomis itu diperkuat oleh menurunya pendapatan masyarakat. Hal ini bermual dari pemberhentian atau pengurangan aktivitas ekonomi dan industri sebagai konsekuensi kebijakan social dan physical distancing atau Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang ditempuh pemerintah dalam rangka memutus mata rantai penularan Covid-19. Daya beli masyarakat akan pendidikan tinggi pun ikut terdampak.

Kedua, argimentasi pedagogis. Lebih dari sekadar gedung atau bangunan, susunan kelas, ruang-ruang tertutup dan terbuka serta kerumunan banyak orang, yang namanya kampus memiliki makna akadmeik dan sosial yang jauh lebih kuat. Setiap unit fisik memiliki fungsi akademik tertentu yang terhubung satu sama lain, semisal ruang kelas, laboratorium dan perpustakaan.

Dan lebih dari itu, setiap manusia yang berada dalam kampus memiliki identitas serta membangun interaksi dan relasi intelektual, sekaligus sosial. 

Satu sama lain dipersatukan kepentingan yang sama: menggali, mengembangkan, dan menguji kebenaran dan ilmnu pengetahuan. 

Kampus menjadi semacam kmunitas akademik dimana mahasiswa dan dosen bertemu, bersatu dan berdialog dalam semangat kebenaran. Lewat pertemuan kelas, mahasisw amendapatkan ilmu pengetahuan yang telah diuji secara kritis,

Melalui praktikum di laboratorium dan studio, keterampilan dan kemahiran diasah. Dalam sebuah proses dan interaksi dengan dosen dan sesama mahasiswa itu, mahasiswa membangun tidak hanya kematangan intelektual, tetapi juga kedewasan diri serta mengembangkan kebajikan, seperti sikap toleran terhadap perbedaan pendapat dan perbedaan lain. 

Maka, ketika pengalaman belajar dalam komunitas seperti itu tidak lagi berlangsung secara tatap muka, akan tetapi tatap maya, masih pantaskah mahasiswa dan orang tua membayar mahal perkuliahan dan hanya mentok di kuliah online?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun