Mohon tunggu...
Haris Fauzi
Haris Fauzi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pembelajar

Penyuka Kajian Keislaman dan Humaniora || Penikmat anime One Piece.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Apakah Gerakan Mahasiswa Akan Mati?

27 September 2019   09:25 Diperbarui: 27 September 2019   11:52 623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sejumlah mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia berunjuk rasa di depan gedung DPR, Jakarta, Selasa (24/9/2019). Aksi demonstrasi di DPR kembali digelar hari ini sebagai bentuk penolakan segala upaya pelemahan terhadap pemberantasan korupsi serta mendesak pemerintah dan DPR mencabut UU KPK yang sudah disahkan.(ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA)

Himbauan presiden Joko Widodo melalui Menristekdikti untuk menahan "gelombang gerakan mahasiswa" menggelitik untuk kita telusuri bersama. Apakah Benar gerakan mahasiswa berada dalam momentum untuk bergerak melawan tirani kuasa?

Gerakan mahasiswa di akhir periode jabatan presiden ketujuh Joko Widodo  mengalami momentum untuk mengkritisi beberapa kebijakan Dewan yang katanya Perwakilan Rakyat.  Menolak beberapa usulan Rancangan Undang --undang yang sarat akan kontrovesi dan ambigu. 

Gerakan mahasiswa yang sebelumnya bisa kitakan mati suri kini menemukan titik balik perlawanan. Gerakan rakyat yang terwakili oleh kelas mahasiswa menunjukkan eksitensinya. Mendapatkan kesempatan untuk menunjukkan garis khittah dirinya. 

Bangkit dari mati suri dan kevakuman diri. Mungkin ada beberapa kalanagan yang membandingkan gerakan aktivisi kali ini dengan gerakan aktivitis reformasi tahun 1998 ketika mengkudeta kepemimpinan Soeharto kala itu.

Memang tidak bisa kita pungkiri bahwa ada tipologi perbedaan tetap ada. Namun yang harus diingat bahwa setiap gerakan mahasiswa adalah anak kandung zamannya. 

Gerakan mahasiswa di Indonesia telah menemukan momentumnya di tahun 1998 di mana kala itu rezim mengalami tekanan yang luar biasa  dari berbagai komponen bangsa terutama dari aktivis gerakan mahasiswa. 

Peristiwa tersebut menjadi jembatan bagi gerakan tersebut bercokol sehingga sampai saat ini alumni dari gerakan mereka masih berjejaring dan malahan duduk di kursi pemerintahan. 

Pembeda dengan gerakan mahasiwa saat ini tentunya berasal dari roda kehidupan dan pemerintahan yang berubah. Gerakan mahasiswa akan terbangun ketika mereka mengetahui kemana arah tujuan pergerakan, siapa musuh utama yang harus dilawan dan tahu seluk beluk tugas utama pergerakan.

Mengembalikan ruh reformasi menjadi pemantik gerakan mahasiwa yang telah lama mati suri. Gerakan mahasiwa yang memiliki taji akan menyikapi perubahan fundamental yang terjadi di peta perpolitikan Indonesia. 

Kebijakan kampus telah berganti silih tanpa henti, pola pikir mahasiwa yang berkembang bisa menjadi penyulut untuk bergerak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun