Mohon tunggu...
Haris Fauzi
Haris Fauzi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pembelajar

Penyuka Kajian Keislaman dan Humaniora || Penikmat anime One Piece.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Melawan Balik "Revenge Porn"

26 Juni 2019   06:53 Diperbarui: 26 Juni 2019   07:14 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Revenge Porn ~ Sumber gambar: Instagram Fakartun.

Revenge Porn adalah titik tantangan akhir dari upaya kalian yang mau keluar dari zona abusive relationship. Apakah ada diantara kalian yang pernah saat ini terjebak dalam abusive relationship? Secara singkat, Revenge Porn adalah tindakan menyebarkan foto belahan dada dan data seksual sensitif seorang individu tanpa persetujuan darinya. 

Inilah senjata yang seringkali digunakan untuk mengancam mantan pacar yang pengen lepas dari abusive relationship. Masih saling berkaitan. Inti motif tindakan Revenge Porn ini adalah untuk mempermalukan korban, merusak nama baiknya, memutus kesempatan studi atau karirnya dan bisa jadi untuk menyandera korban agar dia batal putus sama si pelaku.

Data yang dilansir dari Press Association Freedom of Information Request menunjukkan statistik data korban Revenge Porn dari sisi gender dan usia. Kasus yang melibatkan korban di bawah umur ternyata cukup banyak dan hampirkorbannya wanita dgn perbandingan cukup jauh.

Lalu bagaimana dengan Indonesia? Saya tidak menemukan persis data spesifik yang khusus membahas korban revenge porn. Hanya data kekerasan seksual secara umum saja. Namun tetap aja angka kejadiannya bikin kitat geleng-geleng kepala.

Apa yang bisa dilakukan korban revenge porn untuk melakukan berbagai langkah perlawanan balik ? Setidaknya ada beberapa langkah  utama disini, diantaranya: Mengumpulkan bukti. Mengecek jejak upload digitalnya. Kontak admin web atau sosmed untuk membantu menghapus kontennya.

Apa yang bisa kalian lakukan untuk membantu teman yang mungkin menjadi korban revenge porn? Jangan salahkan dia, tidak bagus buat emosi jiwanya yang sudah tertekan. Berhenti di kamu, Kalau kamu dapat kiriman konten porno dan kenal siapa orangnya, stop disitu. Jangan  membagikan lebih luas lagi.

Mendorong untuk bicara ke orang terdekat. Mensupport orang terdekat menjadi kunci penting dlm menghadapi kasus seperti ini. Melibatkan peran polisi adalah hukum ketika kasus ini telah jauh mencoreng privasi. Jika sudah mengarah ke tindakan kriminal seperti memeras uang, mengancam, dan tindakan lain yang berbahaya buat korban.

Payung hukum untuk korban revenge porn sudah ada.  Inilah kenapa selalu berhati-hati sama pasangan yang suka minta foto belahan dada  atau ngrekam pas ngeseks gan. Never fully trust someone.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun