Tak ada salahnya dalam beragama sesekali kita berperan sebagai Danau dalam kisah Narcissus tadi. Dalam diri agama yang begitu indah dan rupawan, sudah seharusnya terdapat refleksi; pantulan dari keindahan moral kita secara personal.
Jika memang ego keagamaan adalah satu-satunya jalan merefleksikan kecintaan kita terhadap agama, silakan tetap merasa agama kita yang paling benar, silahkan merasa benar. Tapi tak perlu menuding yang lain salah.
Silakan merasa menang tanpa perlu membuat orang lain kalah. Karena sederhana saja, seluruh agama mengajarkan tentang kebaikan dan cinta.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!