"Hadits ini diriwayatkan oleh Haris Fauzi dari Google dari Imam Bukhori, bahwa Rasulullah bersabda: ...
Hadits ini diriwayatkan oleh Haris Fauzi dari Google dari Imam Muslim, bahwa Rasulullah bersabda: ...
Ilmu ini saya dapatkan dari mulazamah dan belajar langsung dari guru saya Simbah Google"
Mungkin para pembaca yang budiman akan tertawa ngakak membaca nama saya masuk dalam deretan sanad sebuah hadits, atau mendapati bahwa ternyata saya hanya bermulazamah dengan Syeikh Google.
Sanad, Emang Penting?
Sanad, oleh para Ulama' dimaknai sebagai jalan menuju tujuan, anak tangga menuju pendakian. Maka lucu jika tiba-tiba nama saya  yang hidup di abad 21 muncul dalam periwayatan, bersanding langsung dengan Imam Bukhari [Lahir 196 H/810 M - Wafat 256 H/870 M]. Secara umum, sanad bisa terbagi dalam 2 kategori; Sanad dalam periwayatan hadits dan sanad dalam keilmuan.Â
Sanad dalam periwayatan sangatlah penting dalam sejarah kodifikasi hadits. Karena kita tahu bahwa syarat pertama dari hadits shahih adalah bersambungnya sanad. Sebagaiamana sanad dalam keilmuan, bagi sebagian golongan mungkin akan mengatakan, "Buat apa sih sanad, toh kitab semua sudah ada. Tinggal baca. Kita bisa belajar dari siapapun dan apapun". Tetapi bagi sebagian lainnya, sanad adalah syarat sah sebelum mulainya belajar.
Kalo saya ibaratkan, sanad itu ibarat ijazah dari sebuah sekolah, bisa penting bisa tidak.Penting jika memang disyaratkan harus ada ijazah, semisal harus ada ijazah SMA jika ingin masuk Perguruan Tinggi. Namun ijazah saja tak ada gunanya jika tanpa keahlian, semisal seorang yang mendapat ijazah sekolah memasak.Â
Jika dengan hanya modal ijazah saja tanpa keahlian memasak, Restoran mana yang mau menerimanya bekerja?Sanad keilmuan sebenarnya ada untuk mengetahui dari siapakah ilmu itu didapat. Dalam dunia akademi modern pun, keberadaan sanad sangatlah penting. Sanad itu berupa footnote darimanakah pernyataan itu diambil. Skripsi, tesis, dan disertasi sebagai representasi karya ilmiah tentu tak akan diterima jika tanpa disertai sanad yang jelas, di buku apakah tulisan itu diambil.
Sanad Shahih Muslim
Al Faqir kepada rahmat Allah subhanahu wa ta'ala, Ahmad Baidlowi bin Syamsuri Dahlan, pengasuh Pondok Pesantren Sirojuth Tholibin Brabo Tanggungharjo Purwodadi Grobogan Jawa Tengah Indonesia berkata:"Telah mendengarkan dariku kitab Shahih Muslim dari awal sampai akhir kitab saudara Ahmad Muthohar bin Basyar. Pada hari senin, 21 Rajab 1417 H bertepatan dengan 2 Desember 1996 M.
Beliau meriwayatkannya dari:Syeikh As Sayyid Abu Bakar dengan mendengar langsung setengah pertamanya sebanyak dua kali, dan setengah terakhirnya secara ijazah dengan sanadnya, dari:Syeikh Isa al Barawi, dari:Syeikh Ahmad bin Abdul Fattah Al Malawi, dari:Syeikh Ibrahim bin Hasan Al Kurdi, dari:Syeikh Ahmad bin Muhammad al Fasyasyi, dari:Syeikh As Syamsu Muhammad bin Ahmad Ar Ramli, dari:Syeikh Az Zain Zakariyya bin Muhammad Al Anshari, dari:Syeikh Abdur Rahim bin Al Furat, dari:Syeikh Mahmud bin Khalifah Ad Dimasyqiy, dari:Syeikh Al Hafidz Abdul Mu'min bin Khalaf Ad Dimyathi, dari:Syeikh Abul Hasan Al Muayyid bin Muahammad At Thusi, dari:Syeikh Abu Abdillah Muhammad bin Al Fadhl Al Farawi, dari:Syeikh Abdul Ghafir bin Muhammad Al Farisiy, dari:Syeikh Abu Ahmad Muhammad al Jaludi, dari:Syeikh Ibrahim bin Muhammad bin Sufyan An Naisaburi, dari:Syeikh Al Imam Al Hafidz Abu Al Husain Muslim bin Hajjaj bin Muslim Al Qusyairi An Naisaburi radliyaAllahu anhum ajma'in wan nafa'ana bihim.
Saya mengijazahkan untuk membaca kitab "Al Jami' As Shahih Imam Muslim" kepada Akhina: Ahmad Muthohhar. Dan saya mewasiatkan diri saya sendiri juga kepadanya untuk senantiasa bertaqwa dalam segala hal dan saya mengharap agar tidak melupakan saya dalam do'a yang baik.
Sanad Shahih Bukhari
Al Faqir kepada rahmat Allah subhanahu wa ta'ala, Ahmad Baidlowi bin Syamsuri Dahlan, pengasuh Pondok Pesantren Sirojuth Tholibin Brabo Kedungjati [dahulu sebelum menjadi kecamatan Tanggungharjo] Purwodadi Grobogan Jawa Tengah Indonesia berkata:"Telah mendengarkan dariku kitab Shahih Bukhari dari awal sampai akhir kitab saudara Ahmad Muthohar bin Basyar [Bapak penulis sendiri]. Pada 23 Rajab 1413 H bertepatan dengan 16 Januari 1993 M.Â
Beliau meriwayatkannya dari:Syeikh Muhammad Ali Al Maliky dengan mendengar langsung sebagian besarnya, dan sebagiannya dengan ijazah, dari:Syeikh Al Allamah As Sayyid Abu Bakar bin Muhammad Syatha Al Makkiy yang terkenal dengan sebutan Sayyid bakriy, dari:Syeikh Ahmad Zaini Dahlan Al Makkiy, dari:Syeikh Utsman bin Hasan Ad Dimyathi, dari:Syeikh Al Allamah Abdullah bin Hijaziy As Syarqawiy, dari:Syeikh As Syamsu Muhammad bin Salim al Hifni.
Beliau [Syeikh Ilmuddin Abu al Fadhl Muhammad Yasin bin Muhammad Isa al Fadaniy al Makkiy] juga meriwayatkannya dari:Syeikh Umar bin Hamdan Al Mahrisi dengan mendengar langsung sebagian besarnya, dan sebagian lainnya dengan ijazah, dari:Syeikh Falih bin Muhammad Ad Dhahiri, dari:Syeikh Muhammad bin Ali Al Khattabi As Sanusi, dari:Syeikh Sayyid Murtadha Az Zabidi, dari:Syeikh As Syamsu Muhammad bin Salim Al Hifni, dari:Syeikh Abdul Aziz Az Zayyadi, dari:Syeikh As Syamsu Muhammad bin Ala' Al Babily, dari:Syeikh Salim bin Muhammad As Sanhuri, dari:Syeikh An Najm Muhammad bin Ahmad Al Ghaithi, dari:Syeikh Al Qadhi Zakariyya bin Muhammad Al Anshari, dari:Syeikh Al Hafidz Ahmad bin Ali bin Hajar Al Asqalani, dari:Syeikh Abu Ishaq Ibrahim bin Ahmad At Tanukhi, dari:Syeikh Abul Abbas Ahmad bin Abu Thalib Al Hajjar, dari:Syeikh Al Husain bin Mubarak Az Zabidi, dari:Syeikh Abul Waqt Abdul Awwal bin Isa bin Syuaeb As Sijzi Al Harawi, dari:Syeikh Abul Husain Abdurrahman bin Muhammad bin Al Mudhaffar Ad Dawudi, dari:Syeikh Abu Muhammad Abdullah bin Ahmad bin Hammuyah As Syarkhasi dengan mendengar langsung, dari:Syeikh Abu Abdillah Muhammad bin Yusuf, dari:Syeikh Al Imam Al Hafidz Al Hujjah Abu Abdillah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim Al Ja'fi Al Bukhari.
Saya mengijazahkan untuk membaca kitab "Al Jami' As Shahih Imam Bukhari" kepada Akhina: Ahmad Muthohhar [Bapak penulis sendiri]. Dan saya mewasiatkan diri saya sendiri juga kepadanya untuk senantiasa bertaqwa dalam segala hal dan saya mengharap agar tidak melupakan saya dalam do'a yang baik.
Keseluruhan sanad, ditemukan dalam Kitab Shahih Bukhori pas bapak saya dulu mengaji rajaban  di Pondok Pesantren Sirojuth Tholibin sewaktu bapak masih muda. Dan bapak saya,  Ahmad Muthohar Allahuma igfirlahu wa arhamhu memiliki sanad Hadis dari Imam Bukhori dan Imam Muslim dalam bentuk kertas ijazah.
