Mohon tunggu...
HARIS HAQQ
HARIS HAQQ Mohon Tunggu... -

Seorang biasa yang hanya berharap indonesia selalu aman damai dalam bingkai kebhinekaan menuju adil makmur dan sejahtera

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bukan Hanya Rhoma Effect yang Melejitkan Suara PKB

11 April 2014   02:14 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:49 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Berdasarkan hasil hitung cepat pemilihan legislatif di 2014 ini secara mengejutkan suara PKB melonjak cukup signifikan. Tercatat PKB meraih 9,21 % suara di 2014 melonjak drastis dari pemilu 2009 lalu dimana PKB hanya meraih suara 4,94 %. Raihan lonjakan suara PKB yg cukup signifikan ini dirasa cukup mengejutkan karena sebelumnya PKB diprediksi akan semakin jatuh akibat konflik internal di tubuh elit politik NU yaitu perseteruan keluarga almarhum gusdur yang merasa dikhianati cak imin dan menganggap cak imin telah merebut kendaraan politik warga nadliyin tersebut. Selama massa kampanye, keluarga gusdur melarang caleg PKB memasang foto gusdur di baliho kampanye padahal mempersilan partai lain memasangnya. Bahkan keluarga gus dur membuat negative campaign ke PKB untuk tidak memilih PKB karena dianggap mengkhianati gusdur.

Tapi berdasar hitung cepat suara PKB justru naik kembali di pemilu 2014 ini. Kemudian ada yang langsung menganggap ini adalah faktor Rhoma irama effect yang berhasil menaikan suara PKB yang hampir sama dengan suara demokrat. Tapi menurut saya anggapan Rhoma effect tidak sepenuhnya benar. Memang betul ada faktor Rhoma irama yang mengatrol suara PKB tapi itu bukanlah satu-satunya faktor kenaikan suara PKB.

Saya masih ingat saat Rhoma irama menawarkan diri menjadi kandidat presiden. Saat itu hampir sebagian pihak mencemooh sang legenda hidup dangdut ini bahkan hanya dianggap sebagai dagelan politik saja. Tapi Muhaimin iskandar cukup cerdas membaca situasi. Muhaimin langsung menanggapi tawaran Rhoma dengan menyediakan kendaraan politiknya yaitu PKB untuk menampung Rhoma bahkan secara terbuka muhaimin menyatakan Rhoma irama sebagai salah satu kandidat capres PKB.

Muhaimin sadar bahwa Rhoma yang sudah sangat di kenal terutama di masyarakat akar rumput bisa menjadi vote getter atau pengumpul suara partai. Maka dibawalah Rhoma irama dan putranya Rhido roma dalam setiap kampanye di berbagai daerah. Dan memang terbukti dalam setiap kampanye PKB berhasil menyedot massa yang sangat banyak karena masyarakat ingin menyaksikan kehadiran sang raja dangdut yang sudah sangat melegenda ini. Tapi cak imin juga pasti sadar diri bahwa PKB tidak akan bisa memajukan sendiri capresnya maka dibuatlah semacam menarik tokoh-tokoh yang bisa mengumpulkan suara PKB seperti RHoma, Mahfud MD dan JK untuk diadu memperebutkan capres PKB. Tapi sejatinya cak imin tidak berpikir sejauh itu. Dengan raihan suara di bawah 10 % PKB realistis untuk berkoalisi mendukung capres dari partai lain atau menawarkan cawapresnya.

Jadi sejatinya inilah kecerdasan cak imin yang bisa menarik Rhoma irama masuk dalam PKB untuk menjadi vote getter. Padahal Rhoma irama sejak dulu dikenal menjadi bagian Partai PPP yang cukup vokal sehingga sempat dicekal oleh orde baru. Entah Rhoma sadar atau tidak bahwa dirinya hanya dijadikan vote getter bagi PKB. Mudah-mudahan sih seorang Rhoma juga mampu membaca situasi jadi tidak akan terlalu kecewa bila ternyata tidak dicalonkan menjadi presiden oleh PKB.

Cak imin juga cukup cerdas dengan menarik seorang Akhmad dani untuk menjadi vote getter bagi PKB. Musisi papan atas ini bahkan mengajak putranya Alghozali atau lebih dikenal dengan Al untuk bersama-sama membintangi iklan politik untuk PKB. Al yang saat ini sedang sangat dikenal sebagai pendatang baru dunia hiburan jelas menjadi magnet tersendiri di kalangan pemilih pemula. Belum lagi ahmad dani yang merupakan musisi papan atas dengan beberapa grup bandnya DEWA dan the rock kalo tidak salah bisa juga meraup suara dari penggemar setianya. Poster-poster ahmad dani dan Al untuk mendukung PKB juga banyak menghiasi berbagai sudut kota. Ini bahkan lebih nyata iklan dari ahmad dani dan Al daripada Rhoma irama yang tidak beriklan untuk PKB.
PKB juga lihai mendekati direktur maskapai penerbangan Rusdy kirana dan selalu menggambarkan PKB sebagai partai yang pluralis untuk semua agama.

Tapi dari beberapa faktor pengatrol suara PKB di 2014 ini sejatinya disebabkan oleh konsolidasi warga nadliyin dalam wadah NU sendiri. Warga nadliyin merasa bahwa mereka harus kembali solid bersatu untuk menjadi wadah dalam satu kendaraan partai PKB. Saat 2009 terjadi konflik internal PKB terbukti suara warga nadliyin pecah ke berbagai partai dan terbanyak ke demokrat sehingga suara PKB anjlok drastis. Sekarang ini walaupun konflik di tingkat elit masih berlangsung tapi di lembaga NU sendiri solid untuk tetap menyalurkan suaranya untuk PKB. Kader-kader NU di tingkat bawah sangat giat untuk kembali membesarkan PKB dan mengembalikan suara PKB yang tercecer di berbagai politik. Konflik di tingkat elit sudah tidak begitu berpengaruh karena solidnya suara NU sebetulnya di tingkat akar rumput bukan di elitnya.

Jadi menurut saya melonjaknya suara PKB adalah karena kembalinya suara warga nadliyin ke PKB karena konsolidasi internal NU. Bukan suatu yang menakjubkan apabila suara PKB di 2014 mencapai angka 9,21 % karena sebelumnya bahkan PKB berhasil mencapai angka 12,61 % di pemilu 1999.
Tapi faktor Rhoma irama dan Dani ahmad juga tidak bisa disangsikan tetap juga ikut berperan dalam mengatrol suara PKB di 2014 ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun