Mohon tunggu...
Harisabekti Dicky Subrata
Harisabekti Dicky Subrata Mohon Tunggu... Lainnya - Data Scientist

Demokratisasi Data Analisis | Thinking as fair as possible

Selanjutnya

Tutup

Bola

Menjadi Fans Realistis Timnas Indonesia di Gelaran Piala Asia Qatar 2023

10 Januari 2024   12:24 Diperbarui: 10 Januari 2024   16:17 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Twitter TimnasIndonesia

Sumber: https://theanalyst.com/eu/2024/01/asian-cup-2023-predictions/
Sumber: https://theanalyst.com/eu/2024/01/asian-cup-2023-predictions/

Berdasarkan prediksi OptaAnalyst, Timnas Indonesia diposisi terbawah kedua setelah Hongkong dalam probabilitas memenangkan Piala Asia. Tentu kita tidak menargetkan untuk memenangkan Piala Asia, namun dari urutan probabilitas ini kita dapat melihat bahwa peta kekuatan kita jauh dibawah peserta lain.

Eksperimen STY

Percobaan dan perubahan yang banyak dilakukan STY nampaknya mulai menunjukkan efek samping, sudah menjadi hal umum bahwa starting eleven  STY sulit ditebak. Tidak seperti pelatih sebelum-sebelumnya yang selalu memiliki pemain starter yang ajeg, STY justru kebalikannya. 

Pola ini sudah dilakukan sejak awal STY melatih Timnas Senior di lanjutan Piala Dunia kontra Thailand, Vietnam, dan UAE. Pemilihan starter yang sulit ditebak tidak terlalu menjadi masalah sebetulnya, namun berdasarkan pengamatan pribadi pola ini mulai menunjukkan kelemahannya, yaitu disaat banyak pemain baru yang datang seperti Jordi Amat dan pemain keturunan lainnya seperti membutuhkan adaptasi chemistry (bahasa, gaya bermain, taktik, dan formasi) yang tidak cocok dengan terlalu banyaknya eksperimen yang justru mendatangkan risiko kesalahan-kesalahan di lini belakang. 

Belum lagi pembiasaan lini tengah dan lini depan yang masih belum matang menambah sulit permainan Timnas untuk menghadirkan gol. Terlalu banyak melakukan rotasi dan pola "acak" yang dimiliki STY berefek kepada kurang matangnya permainan Timnas, praktis permainan pragmatis saja yang akan hadir nantinya kala kontra Iraq, Vietnam, dan Jepang. Mungkin strategi STY lebih cocok ketika pemain ada di level kedalaman skuad seperti Manchester City.

Evaluasi Pelatih, Realistis, dan Dukungan

Kekecewaan fans Timnas atas hasil buruk di laga sebelumnya mulai mendorong untuk mengevaluasi kinerja STY, ini wajar. Namun mari kita tahan dulu hingga Piala Asia ini selesai.

Dengan kondisi seperti sekarang ini, sangat sulit rasanya Timnas akan lolos ke 16 besar, bahkan bukan tidak mungkin  hasil loss streak akan didapat. Ketika melihat jadwal pertandingan melawan tim kuat seperti Iraq, Vietnam, dan Jepang, kita harus mengakui bahwa tantangan yang dihadapi oleh timnas cukup besar. Namun, sebagai pecinta sepakbola, kita dapat memahami bahwa mendukung tim tidak hanya sebatas mengejar kemenangan instan. Keberanian dan semangat para pemain, walaupun dihadapkan pada kesulitan, adalah hal yang patut diapresiasi dan didukung.

Dalam mendukung timnas, nikmati setiap momen, baik itu kemenangan, hasil imbang, atau bahkan kekalahan. Kita semua tahu bahwa olahraga tidak selalu memberikan hasil yang diinginkan, namun keberanian untuk tetap berjuang patut diapresiasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun