Air minum memang kebutuhan pokok bagi manusia. Maka ketersediaannya harus terjaga. Kita sepertinya tidak mau tahu bagaimana kondisi air kemasan itu. Kita hanya tidak ingin pasokan air minum mengalami kendala.Â
Jika ketersediaan air minum terganggu maka bisa dipastikan akan terjadi gejolak luar biasa di tengah masyarakat. Setelah air minum stabil, kemudian perhatian kita tertuju pada kebersihan air minum dalam kemasan dan dampaknya bagi kesehatan.
Dampak Kesehatan
Berkaitan dengan riset yang dilakukan KOMPAS.ID yang menyebutkan bahwa air minum kemasan galon terkontaminasi kandungan Bisphenol-A (BPA), tentu menimbulkan kekhawatiran, khususnya bagi warga di Jakarta
Dari sejumlah studi yang menjadi rujukan, paparan BPA berpotensi berbahaya bagi kesehatan. Sebagai masyarakat, kita berharap pemerintah menindaklanjuti isu ini dengan segera memerintahkan lembaga berwenang untuk melakukan kajian.
Hasil kajian diharapkan menemukan solusi permasalahan. Sehingga pelaku usaha akan mengemas air minum dalam media yang tidak berdampak buruk bagi kesehatan para konsumen. Dan masyarakat sebagai konsumen merasa aman mengonsumsi air minum kemasan.
Untukmencapai target SDGs pada 2030, bahwa air minum dan sanitasi yang aman sudah tersedia maka pemerintah dan warga harus saling bekerja sama. Pemerintah membuat peraturan terkait air minum dan sanitasi. Mengedukasi warga tentang pentingnya menjaga kebersihan air minum.Â
Warga mendukung pemerintah dengan melaksanakan peraturan tersebut. Edukasi yang sebelumnya dilakukan pemerintah tentu membuka pikiran warga untuk bertanggungjawab terhadap kebutuhannya sendiri, yaitu air minum yang bersih dan menyehatkan.