Mohon tunggu...
Suharto
Suharto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Penulis blog http://ayo-menulislah.blogspot.co.id/, http://ayobikinpuisi.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Belajar Arti Kesetiaan pada Javier Zanetti, Legenda Inter Milan

5 Juni 2022   11:18 Diperbarui: 6 Juni 2022   15:04 2238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Javier Zanetti memakai kostum Inter Milan (liputan6.com)

INTER MILAN sungguh beruntung. Mereka merekrut Javier Zanetti, pemain asal Argentina yang loyal. Sepanjang karier profesionalnya hanya untuk membela La Beneamata (julukan Inter Milan).. 

Ia bergabung sejak 1995 hingga pensiun pada 2014. Dan gantung sepatu ketika usianya menginjak 40 tahun.

Kalau dihitung, dia hampir bermain 858 pertandingan bersama Inter Milan. Wajar jika kemudian Inter Milan memberikan penghormatan. Nomor 4 yang dikenakannya tidak boleh dipakai oleh pemain lainnya alias dipensiunkan.

17 trofi berbagai ajang berhasil direngkuhnya. Dan prestasi yang patut diteladani para pemain adalah "kebersihan" permainannya di lapangan. Selama 22 tahun, ia tercatat hanya diganjar dua kartu merah oleh sang pengadil lapangan!

Staminanya di lapangan tak diragukan. Ia tak kenal lelah berlari mengatur serangan dan bertahan. Secara keseluruhan, bersama timnas Argentina dan klub Inter Milan, ia telah melakoni tak kurang 1114 pertandingan. Maka para penggemar menjulukinya El Tractor. 

Kesetiaannya pada Inter Milan tentu membuat iri tim-tim lain yang ingin merekrutnya. Maka wajar jika mereka bertanya, kenapa Javier Zanetti amat loyal pada Inter Milan? 

Pada suatu kesempatan ia pernah bilang, "Inter Milan telah memberi saya segalanya." Javier Zanetti ingin membayar penghormatan itu dengan kesetiaan.

Dan ia juga hendak membalas respek yang diberikan Inter Milan padanya. Ia berkata, "Inter Milan adalah rumah kedua saya dan mereka menaruh kepercayaan pada saya ketika saya tidak dikenal."

Ia mungkin pernah diiming-imingi gaji besar untuk meninggalkan Inter Milan saat terpuruk di liga Italia. Kesempatan itu ditepisnya. Ia tegas berkata, "Saya berpeluang meninggalkan Inter, tapi ini adalah rumah saya. Saya di sini bahkan pada saat sulit dan saya selalu yakin bahwa angin perubahan akan datang."

Tak pernah sekalipun ada gosip tentang dia berseteru dengan pelatih. Karena ia beralasan, "Setiap pelatih punya ciri khas sendiri untuk mengelola tim dan cara bermainnya. Saya ingin berguna bagi tim, terserah posisi apa pun yang dipilih pelatih untuk saya. Itulah semangat yang selalu saya miliki."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun