Mohon tunggu...
Hardian Syah
Hardian Syah Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawan Swasta

Mencoba menjadi lebih baik dari kemarin

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Belajar Gaya Kepemimpinan Transformasional dari Sosok Ibu Sri Mulyani

6 Juli 2022   17:04 Diperbarui: 6 Juli 2022   21:27 1769
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi : inews.id

Fiksasi pada kepercayaan menghasilkan kebodohan. Ketergantungan pada kekuatan keberanian menghasilkan kekerasan. 

Disiplin yang berlebihan dan ketegasan dalam memberi perintah menghasilkan kekejaman. Ketika seseorang memiliki kelima kebajikan bersama-sama, masing-masing sesuai dengan fungsinya, maka dia bisa menjadi pemimpin." - Jia Lin, dalam komentarnya tentang Sun Tzu, Art of War.

Dari komentar tersebut dapat diambil beberapa kesimpulan. Faktor kecerdasan, kepercayaan, kemanusiaan, keberanian, dan disiplin haruslah seimbang sesuai dengan fungsinya dan berjalan beriringan menjadi sebuah kesatuan dalam kepemimpinan. 

Seorang pemimpin harus bisa membimbing atau memandu anggotanya, serta dapat mempengaruhi sekaligus meyakinkan sekelompok orang atau seseorang. 

Ketika pemimpin dan anggotanya sudah berada di jalur yang sama, maka apa yang ditargetkan akan lebih mudah dicapai. Di dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), kepemimpinan adalah perihal pemimpin atau cara memimpin. Sedangkan pemimpin menurut KBBI adalah orang yang memimpin.

Dalam gaya kepemimpinan seseorang, ada beberapa tipe gaya pemimpin yang bisa di ketahui sebagai berikut :

Otoriter

Tipe pemimpin ini umumnya terpusat pada bos yang menjadi pemegang kekuasaan tertinggi. Mulai dari peraturan, prosedur, maupun membuat keputusan akan didominasi oleh pihak tertentu. Sehingga orang yang bekerja dalam naungannya, harus mengikuti dan menjalankan perintah.

Demokratis

Jenis tipe kepemimpinan yang disukai banyak karyawan, karena memberikan kebebasan untuk berpendapat, mengembangkan bakat, dan peluang untuk menjadi lebih baik.

Delegatif

Pemimpin yang memberikan wewenang bagi anggotanya untuk mengambil keputusan, dan hanya bisa dijalankan oleh orang-orang tertentu. Dianggap memiliki banyak kelemahan, namun hal ini tentu tidak mutlak karena tentunya kembali kepada individu itu sendiri.

Transformasional

Berfokus pada perubahan yang terjadi pada organisasi, dan unsur unsur penting yang ada di dalamnya. Para pemimpin ini cenderung energik, cerdas, dan penuh semangat, sehingga mampu memotivasi kelompok dan perubahan yang lebih baik.

Transaksional

Kepemimpinan dalam gaya ini memiliki fokus transaksional yaitu dimana pemimpin akan memberi imbalan (reward), jika karyawan yang dipimpinnya berhasil meraih target yang ditentukan, maka pimpinan akan memberikan reward kepada karyawan tersebut. Maka pemimpin tipe ini disebut transaksional, karena pemberian punishment dan reward sesuai dengan usaha yang karyawan lakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun