Sejarah Pemberontakan Berdarah Hizbut Tahrir

Tidak lama aktifis HT pun ditangkapi dan markas mereka dibredel. Apakah HT selesai? Tidak. Gerakan ini justru membesar dan menyebar keseluruh dunia. Inflitrasi ide HT ke institusi pendidikan dan pemerintahan menjadi strategi yang efektif bagi mereka untuk bertahan dan berkembang di lingkungan akademisi dan birokrat. 

Jadi jangan heran jika Hizbut Tahrir Indonesia banyak berkembang di kampus-kampus karena memang seperti itulah metode gerakan mereka. Jika anda tidak percaya silahkan datang ke masjid kampus-kampus besar di Surabaya, Bandung, dan Jakarta. Maka akan anda jumpai buletin terbitan Hizbut Tahrir dengan mudah. 

Salah satunya adalah buletin Kaffah yang merupakan strategi ganti kulit buletin Al Islam yang sudah dilarang terbit. Sebuah buletin yang isinya memuat kritik tak membangun HT kepada pemerintah beserta solusi tunggalnya: khilafah. Tidak peduli apa masalahnya, solusiya Khilafah. Syabab atau kader HT juga bisa anda temui dengan mudah berkeliaran memprosikan ideologi Hizbut Tahrir.

Kecepatan Hizbut Tahrir dalam mendapatkan kader memang secepat api menyambar rumput kering. Dan selayaknya api, dia akan membesar jika mendapatkan momentum.

Merasa telah besar dengan banyaknya kader di militer, pada tahun 1964, Hizbut Tahrir mengeluarkan ajakan untuk melakukan kudeta kepada pemerintahan yang sah di Yordania. Puncaknya, berturut-turut mulai tahun 1968, 1970, 1974 Hizbut Tahrir melakukan berbagai upaya kudeta di negara negara seperti Yordania, Mesir, dan Suriah. Pada tahun 2011 Brigadir Ali Khan bersama dengan empat perwira lainnya dan seorang aggota Hizbut Tahrir Inggris. melakukan persekongkolan untuk melakukan kudeta di Pakistan.  Pasukan sudah siap namun rencana ini bubar ketika pihak militer mengendus rencana kudeta tersebut.

Sedangkan di Indonesia dikutip dari HTI press Jakarta, Pada tahun 2014 Hizbut Tahrir Indonesia menyeru militer untuk ambil kekuasaaan.

Jika Hizbut Tahrir masih bersikeras untuk menyatakan dirinya tidak akan melakukan kekerasan dalam mengambil kekuasan, maka cukuplah bahwa HT telah menjadi conveyor belt dalam menyiapkan calon-calon ekstrimis berikutnya.

Counterextrimism project dan menyebutkan aksi kekerasan kader HT di belahan dunia sebagai berikut

Bom bunuh diri Asif Muhammad Hanif di Tel Aviv. Menewaskan 22 orang dan melukai 108 orang lainnya. Asif adalah warga negara Inggris berusia 21 tahun. Dia tercatat sebagai anggota di HT Inggris.

2005.Terjadi aksi massa besar besaran di Uzbekistan. Kerusuhan ini memakan korban jiwa hingga 1.500 orang. Hizbut Tahrir dituding oleh presiden Islam Karimov sebagai penyulut kerusuhan.

2014. Haron monis, warga negara Australia, menyandera lebih dari 12 orang. Monis tewas dalam aksi tersebut bersama dua orang tawanan. Monis diketahui menghadiri kajian Hizbut Tahrir yang berjudul "Honour Killings are Morally Justified"