Mohon tunggu...
Hamid Ramli
Hamid Ramli Mohon Tunggu... lainnya -

Aktivis Lingkungan ingin berkiprah di bidang politik lokal agar kelestarian lingkungan tetap terjaga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Surat Permintaan Maaf Pemerintah Aceh kepada Raja Saudi

8 April 2016   14:04 Diperbarui: 8 April 2016   22:54 2752
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="sumber: flic.kr/p/F9Zk8P"][/caption]RAKYAT Aceh harus menanggung malu gara-gara ulah warganya mengibarkan bendera Bulan Bintang di Jabal Rahmah, Arab Saudi beberapa waktu lalu. Pengibaran bendera itu dilakukan saat sedang menjalani ibadah umrah. Aksi itu dinilai oleh otoritas kota Mekkah sebagai tindakan yang menodai kemuliaan dan kesucian kota Mekkah Al Mukaromah.

Untuk itu, Gubernur Aceh Zaini Adbullah atas nama rakyat Aceh melayangkan surat permohonan maaf kepada Raja Saudi Paduka Yang Mulia Raja Salman bin Abdul Azis Al Saud melalui Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia di Jakarta. Surat bernomor 300/5079 itu diteken Gubernur Aceh tanggal 1 April 2016 dengan tembusan kepada Wapres, Mendagri dan Menlu.

"Indsiden pengibaran bendera Aceh yang dilakukan oleh warga Aceh yang sedang melaksanakan ibadah Umrah di Tanah Suci Mekkah merupakan tindakan yang dilakukan secara perorangan dan bukan perintah/anjuran dari Pemerintah Aceh," demikian klarifikasi Gubernur.

Penulis menemukan surat itu pada akun flickr 'Cutsar' diberi judul "Tengku Ni Bikin Malu Rakyat Aceh". https://flic.kr/p/F9Zk8P

Berita terkait insiden pengibaran bendera Bulan Bintang dimaksud sudah menyebar luas di kalangan warga Aceh selama lebih dari sepekan. Disebutkan, Ketua Partai Aceh Wilayah Aceh Utara, Zulkarnaini Hamzah atau biasa disapa Tengku Ni, mengibarkan Bendera Bulan Bintang saat sedang menjalani ibadah umrah. Pengibaran bendera tersebut dilakukan di Jabal Rahmah, Arab Saudi. Juru bicara Partai Aceh, Suaidi Sulaiman membenarkan adanya pengibaran oleh Teungku Ni tersebut.

Di dalam foto yang tersebar di lini masa, Tengku Ni mengibarkan selembar bendera pada sebuah tiang saat menjalani umrah di puncak Jabal Rahmah. Terlihat pula ada beberapa orang yang berada di dekat Mantan Panglima GAM Wilayah Pasee tersebut saat bendera berwarna merah, hitam, putih itu berkibar.

Apapun alasan yang melatari tindakan Tengku Ni, perbuatan itu bertentangan dengan Keutamaan yang disandang kota suci Mekkah. Apalagi Tengku Ni berasal dari Aceh yang menyandang predikat sebagai 'Serambi Mekkah'. Kini warga Aceh harus menanggung malu akibat ulah Tengku Ni yang mungkin hanya sekedar cari sensasi.

Konon, Pemerintah Arab Saudi telah mengancam akan mengurangi kuota haji dari daerah Aceh. Jika itu benar, maka seluruh warga Aceh patut berduka. Dan surat Gubernur Aceh itu lebih tepat disebut 'surat duka'. Duka lantaran sensasi seorang tokoh eks GAM yang memalukan rakyat Aceh. Salam Duka untuk Tengku Ni. [*]

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun