Mohon tunggu...
Riana Kanthi Hapsari
Riana Kanthi Hapsari Mohon Tunggu... Administrasi - Food Tech Alumni :)

Food Tech Alumni :) https://hapsaririana.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Tomorrow I Will Date with Yesterday's You

8 November 2019   20:34 Diperbarui: 8 November 2019   20:38 920
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(spoiler alert)

Cerita tentang perjalanan waktu sering muncul pada genre film- film fiksi ilmiah. Menarik, tetapi gampang-gampang susah dalam hal pembuatan maupun penyampaian kepada penonton. Meskipun terkadang harus mereka ulang atau menonton sampai dua kali supaya ngeh dengan plotnya, banyak karya dengan ide ini yang dinilai jenius atau meminjam istilah keren 'mindblowing' dengan rating baik.

Formula time travel ini pun tak disangka jadi andalan di sekuel terakhir film Avengers: End Game (rilis 2019), dimana dari film-film pendahulunya permasalahan yang ada sudah cukup kompleks dan melibatkan banyak tokoh. 

Berikut beberapa film yang recommended jika kamu senang cerita fiksi dengan tokoh- tokoh yang mengalami  aliran waktu berbeda, terpisah oleh waktu, atau bepergian menembus waktu dengan mesin kuantum. Tentu aja Avengers End Game masuk daftar (^_^)

1. Tomorrow I Will Date With Yesterday's You (2016)

Film yang dirilis tahun 2016 ini didasarkan pada novel berjudul sama oleh pengarang Nanatsuki Takafumi. Tokoh utama pria, Takatoshi Minamiyama, diperankan oleh aktor Sota Fukushi dan tokoh wanita, Emi Fukuju, diperankan oleh Nana Komatsu.

Film ini bercerita tentang pertemuan Takatoshi dengan Emi pada umur 20 tahun. Di mana setelah beberapa hari mereka berpacaran, Emi mengungkap rahasia bahwa dirinya berasal dari tempat lain yang aliran waktunya berlawanan dengan aliran waktu orang biasa di bumi.

Kejadian di masa depan merupakan masa lalu Emi dan kejadian di masa lalu merupakan masa depan Emi. Mudahnya, Emi lahir di masa depan Takatoshi dan akan menua di masa lalu Takatoshi. Mereka berpacaran pada saat keduanya berusia 20 tahun. Tidak dijelaskan, namun mereka hanya bisa bertemu selama 30 hari setiap 5 tahun.

Ketika Takatoshi berusia 5 tahun, sebenarnya ia sudah bertemu Emi yang berusia 35 tahun. Saat itu Emi menyelamatkannya dari kecelakaan kemudian mengajaknya makan takoyaki bareng.

Dari sisi ini, Emi sudah mengalami kisah cinta mereka di usia 20 tahun, sementara Takatoshi belum.

Di scene lainnya, Takatoshi yang saat itu berusia 25 tahun bertemu dengan Emi yang masih berusia 15 tahun di sekolah Emi. Kebalikannya, pada saat ini Takatoshi sudah melewati kisah cinta mereka di usia 20 tahun, sementara Emi belum.

Film menjadi menarik dan agak sedikit njelimet ketika perbedaan aliran waktu ini dialami dari dua sisi pada 30 hari mereka berpacaran di usia 20. Penonton pada saat ini belum akan ngeh dengan plot twist aliran waktu.

Ketika hari -- hari awal mereka berpacaran, dari sisi aliran waktu Takatoshi, yang terkesan tentu aja adalah perasaan lagi senang-senangnya baru mengenal orang yang kita suka. Sementara dari sisi aliran waktu Emi, ini merupakan hari-hari terakhirnya sebelum berpisah.

Oleh sebab itu Takatoshi (dan juga penonton) sempat heran ketika awal-awal berpacaran melihat Emi sering tiba-tiba menangis.

Kejadian kencan nonton film pada lusa hari, Emi sudah mengalaminya. Sementara hari kemarin yang dilalui dengan bertemu teman, masak bersama, dan pindahan rumah, Emi belum mengalaminya. Kalau ditanya lagi apa yang dimasak kemarin Emi tidak akan bisa menjawab. Mereka pun sepakat bertukar buku catatan/ jurnal sehingga bisa saling mencocokkan jadwal pacaran mereka.

Terlepas dari ide cerita  yang unik, film ini memang hanya menampilkan hari-hari kencan Takatoshi dan Emi dalam 30 hari mereka bersama. Namun dari sisi akting, pengambilan gambar di tempat-tempat wisata di Jepang (yang tentu aja sangat indah, bersih, dan rapi) membuat film ini enak ditonton, juga penyampaian plot twist yang pas membuat penonton akan sedikit merasakan patah hati mendalam ketika menyadari hari pertama pertemuan mereka, juga merupakan hari perpisahan mereka bagi yang lain.

2. The Lake House (2006) 

Pesan Alex untuk Kate
Pesan Alex untuk Kate

The Lake House rilis pada tahun 2006, bersamaan dengan tren film-film simpel romantis lainnya awal tahun 2000an. Film ini diadaptasi dari film Korea berjudul Siworae (2000). Bintang utamanya cukup beken pada saat itu yakni Keanu Reeves yang berperan sebagai Alex Wyler dan Sandra Bullock sebagai Kate Forster. Cerita yang disajikan terbilang unik yakni kisah cinta Alex dan Kate yang terpisah oleh waktu. Alex hidup di tahun 2004 sementara Kate di tahun 2006. Mereka dihubungkan oleh sebuah rumah yang berlokasi di tepi danau yang mereka sebut sebagai The Lake House.

Kisah cinta terjalin saat mereka bertukar cerita melalui surat yang dipos di kotak surat. Alih-alih diambil oleh tukang pos, surat terkirim ke kotak pos yang sama ke tahun 2004. Mulanya Alex yang tinggal di Lake House pada tahun 2004 merasa aneh dengan surat yang ditujukan ke penyewa mengenai beberapa hal termasuk jejak anjing yang tidak hilang di jalan setapak menuju teras, padahal pada saat itu tidak ada jejak apapun. Ternyata beberapa hari kemudian anjing milik Alex menginjak cat dan tak sengaja membuat jejak di jalan setapak seperti yang disebutkan di surat.

Sejalan waktu semuanya menjadi sedikit jelas. Kate yang iseng melihat foto-foto di tahun 2004 mengingatkan Alex akan ada salju aneh yang turun di musim semi di tahun 2004. Alex yang mulanya skeptis akhirnya mulai percaya bahwa mereka benar-benar terhubung meskipun ada di dua waktu berbeda.

Semakin penasaran, Alex beberapa kali berusaha menyusup ke masa lalu Kate di tahun 2004, seperti menyimpan buku Kate yang tertinggal di stasiun (saat itu Alex melihat sekilas Kate yang sudah naik kereta). Hal ini tentu aja dilakukan berbekal ingatan Kate tentang apa yang dilakukannya dua tahun lalu. Sebaliknya Alex "mengajak jalan-jalan" Kate pada "Sabtu ini" dengan menunjukkan tempat-tempat favoritnya melalui peta yang sudah ditandai. Di akhir kencan Kate mendapati mural di dinding jalanan berisi pesan "Kate, I'm Here With You" yang ditulis Alex dua tahun lalu. Hal nyeleneh lain yang dilakukan Alex termasuk memesan meja di restoran untuk dua tahun dari sekarang demi kencan lanjutannya dengan Kate.

Tak hanya sampai situ, perbedaan waktu ini pun akhirnya membawa Kate pada takdir bahwa dirinyalah yang harus menyelamatkan Alex dari sebuah kecelakaan sehingga mereka tetap bisa bersama.

3. Harry Potter and the Prisoner of Azkaban (2004) 

Hermione dan Harry menyelamatkan Sirius Black
Hermione dan Harry menyelamatkan Sirius Black

Perjalanan waktu yang dialami Harry Potter pada tahun ketiganya di sekolah sihir Hogwarts dijelaskan dengan sangat baik di novelnya, begitupun di film yang rilis pada tahun 2004 ini.

Harry Potter dipertemukan dengan ayah baptisnya, Sirius Black, yang ternyata seorang buron atas kejahatan yang tidak dilakukannya. Tidak ingin ayah baptisnya dikirim dan dieksekusi di penjara penyihir Azkaban, Harry menggunakan time turner yang sebelumnya dipinjam oleh sahabat karibnya, Hermione Granger. Sebenarnya Hermione mendapat izin menggunakan time turner hanya untuk keperluan mengambil lebih banyak mata pelajaran dalam satu waktu pada semester itu.

Melihat keadaan semakin memburuk dan ayah baptisnya akhirnya tertangkap, Harry yang saat itu hampir putus asa kembali ke masa lalu bersama Hermione untuk mengubah keadaan dan "menyelamatkan lebih dari satu nyawa". Disini diceritakan time turner hanya bisa membalik waktu ke 5 jam lebih awal.

Beberapa scene menarik ketika Hermione dari masa depan melempar kerikil ke dirinya sendiri di masa lalu untuk mengalihkan perhatian, seketika merasakan sakit yang sama. Atau Ron Weasley (sahabat karib Harry dan Hermione) yang kali ini tidak ikut petualangan Harry dan Hermione karena terbaring di bangsal rumah sakit, menyaksikan keduanya memakai kalung time turner, melihat sosok mereka berdua perlahan menghilang untuk pergi ke masa lalu, namun sesaat kemudian kaget mendapati keduanya kembali ke bangsal dari pintu depan.

Di scene lain, Harry Potter di masa lalu bersama ayah baptisnya, Sirius Black, sudah terkepung oleh ratusan penjaga penjara Azkaban (berupa makhluk magis yang disebut sebagai "Dementor " dengan kemampuan mengisap kebahagiaan) dan hampir kehilangan kesadaran ketika kemudian melihat cahaya terang dari mantra Patronus yang mampu melumpuhkan ratusan dementor dari seberang sungai. Harry di masa lalu mengira mantra tersebut berasal dari ayahnya yang sudah meninggal yang bermaksud menyelamatkannya.

Harry dari masa depan, tanpa tahu ataupun memiliki rencana matang, hanya menunggu di seberang sungai berharap kedatangan "arwah ayahnya" ketika Hermione, dengan pikiran logis dan sedikit penyesalan, berkata ayah kamu sudah meninggal dan gak mungkin membuat patronus.

Melihat pemandangan mengenaskan ratusan dementor mengecup dan menarik kebahagiaan tanpa ampun kepada dirinya dan juga Sirius di masa lalu, Harry dari masa depan dengan segala kekuatan membuat patronus dengan sempurna yang akhirnya mengusir ratusan dementor dari seberang sungai. Semuanya pun menjadi jelas, belakangan Harry baru menyadari bahwa yang menyelamatkan dirinya bukan ayahnya, melainkan dirinya sendiri dari masa depan.

4. Avengers: End Game (2019) 

Avengers
Avengers

Di akhir Avengers: Infinity War, Thanos (antagonis) sudah menghilangkan setengah penduduk bumi, meninggalkan kesedihan mendalam bagi keluarga dan teman-teman tim Avengers. Di sekuel final Avengers: End Game ini, beberapa anggota Avengers yang masih tersisa mencoba move on dengan kehidupan mereka meskipun dengan menyimpan kepahitan.

Merasa ada yang masih mengganjal semacam ada sesuatu yang salah dan masih bisa diperbaiki, ditambah informasi penting yang disampaikan oleh Scott Lang (Ant Man) yang mengungkap bahwa dirinya tidak terpengaruh oleh snap (penggabungan kekuatan enam batu infinity oleh Thanos) sebab ia ada di alam kuantum ketika snap terjadi, Avengers pun seperti mendapat jalan keluar dengan mencoba kembali kembali ke masa lalu dan merebut keenam batu infinity.

Bukan hal mudah ketika Tony Stark (a.k.a. Iron Man) mulanya enggan melakukan time travel karena menurutnya sangat riskan dengan kesalahan dan malah memperpuruk keadaan. Namun teringat bahwa teman baiknya, Peter Parker (a.k.a. Spider Man) merupakan salah satu dari setengah penduduk yang menghilang akhirnya Iron Man bersedia membantu. Dengan beberapa formula rumit dan simulasi,  Avengers tersisa kembali ke masa lalu. Bukan tanpa rintangan, ingatan Nebula dari masa depan yang ternyata terhubung dengan ingatannya di masa lalu saat masih mengabdi pada Thanos membuat dirinya tak sengaja "membocorkan" strategi time travel. Namun keenam batu infinity bisa direbut di saat yang tepat dan snap untuk mengembalikan setengah penduduk dapat dilakukan meskipun harga yang dibayar adalah kehilangan Iron Man.

Sebetulnya solusi dengan kembali ke masa lalu agak terkesan seperti formula jalan pintas bagi lika-liku petualangan Avengers di film-film sebelumnya yang kadung kompleks sehingga sedikit antiklimaks. Namun eksekusi time travel itu sendiri disampaikan dengan sangat detail dan canggih, tentunya dengan efek spesial film-film superhero besutan Marvel Universe yang belum bisa ditandingi film-film lainnya yang serupa.

5. Back To The Future I (1985), II (1989), III (1990) 

Marty McFly dengan Nike Mag dan Delorean Car
Marty McFly dengan Nike Mag dan Delorean Car

Bicara time travel, tentu akan ingat dengan film trilogi Back To The Future yang dibintangi oleh Michael J. Fox pada dekade 80-an. Dengan sepatu Nike Air Mag dan juga mobil mesin waktu Delorean Car, Marty McFly (Michael J. Fox) bertualang menembus waktu bersama Dr. Emmett Brown a.k.a Doc, pembuat mesin waktu legendaris Delorean.

Di ketiga seri Back To The Future, time travel yang disajikan lebih natural dan to the point. Tujuan pergi ke masa lalu dan apa yang mesti diubah/ diselamatkan jelas meskipun tentunya apa yang terjadi tidak se-smooth rencana awal. Konsekuensi yang diterima di masa depan karena tindakan di masa lalu pun disajikan dengan masuk akal, membuat penonton berpikir bahwa plot logis sekaligus menyenangkan.

Film menceritakan Marty McFly, seorang remaja yang tidak sengaja melakukan perjalanan waktu dari tahun 1985 ke 1955. Di tahun 1955 Marty bertemu orang tuanya saat keduanya masih sekolah, namun celaka ibunya justru jatuh cinta dengan Marty. Marty harus memperbaiki kerusakan sejarah dengan membuat ayah dan ibunya untuk saling jatuh cinta, dan menemukan cara untuk kembali ke tahun 1985 dengan bantuan ilmuwan Doktor Emmett "Doc" Brown.

Mula cerita Marty terlempar ke masa lalu terkait juga dengan Doc tua di tahun 1985. Diceritakan Doc adalah ilmuwan lokal teman Marty. Marty mengunjungi Doc yang saat itu sedang mengetes ulang mesin waktu Delorean karena komponen pelengkap plutonium sudah didapatkannya dari seorang teroris Libya. Waktu diset ke tahun 1955 ketika mesin itu pertama kali dibuat.

Di seri berikutnya, Back to The Future II, Marty bertualang ke masa depan (tahun 2015) untuk menyelamatkan anaknya dari tindak kriminal, sedangkan Back To The Future III menceritakan Marty di tahun 1955 yang pergi ke masa lalu menyelamatkan Doc tua dari masa depan (tahun 1985) yang terperangkap di masa lalu (tahun 1885). Sedikit njelimet ya. Tapi overall film ini masih jadi juara di tema perjalanan waktu ini.

Seperti franchise -- franchise dari film di tahun 80-an  lainnya, Back To The Future meninggalkan kesan terutama bagi yang tumbuh dan mengalami hype-nya di tahun 80-an. Nike sendiri mengeluarkan seri sepatu Nike Air Mag di tahun 2011 dan laku dengan harga tinggi. Mobil "mesin waktu" Delorean dipakai di video klip Deer In The Highlight oleh Owl City pada tahun 2012, menyambut tahun 2015 yang merupakan salah satu tahun petualangan Marty dkk.

Referensi

Tomorrow I Will Date With Yesterday's You Trailer (2016)
 The Lake House Trailer (2006)
Harry Potter and the Prisoner of Azkaban Trailer (2004)
Avengers: End Game Trailer (2019)
Back to the Future Trailer (1985)
Deer In The Highlight by Owl City
https://www.kompasiana.com
https://duniaku.idntimes.com
https://id.wikipedia.org/wiki/Back_to_the_Future
https://www.hollywoodreporter.com

Tulisan ini juga dapat dibaca di blog pribadi saya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun