Mohon tunggu...
Happy Ardisa
Happy Ardisa Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Universitas Sebelas Maret

I am a student with a passion for continuous learning and personal growth.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkembangan Kapitalisme dan Implikasinya bagi Kesejahteraan Sosial di Indonesia

29 April 2024   13:00 Diperbarui: 29 April 2024   13:13 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Paham kapitalisme dimulai dari ajaran Adam Smith dengan bukunya the Wealth of Nations di abad 18. Prinsip utama yang diajarkan adalah kebebasan mengejar kepentingan sendiri dengan caranya sendiri, dan diperbolehkan bersaing dengan orang lain di bidang usaha dan pengumpulan modal selama tidak melanggar hukum keadilan. 

Maka dari itu, kapitalisme merupakan sebuah sistem ekonomi yang memiliki ciri privatisasi atas alat-alat produksi dan distribusi yang pemanfaatannya untuk mencapai laba dalam kondisi yang sangat kompetitif. 

Secara umum, ideologi kapitalisme didefinisikan sebagai keyakinan dimana seseorang atau kelompok mengambil keuntungan dan kekuasaan hanya untuk dirinya sendiri atau kelompok kecilnya. Ini biasanya dilakukan dengan memeras kelompok atau orang lain sehingga hanya beberapa orang yang mendapatkan keuntungan. 

Karl Marx mengidentifikasikan kapitalisme sebagai sistem ekonomi yang dibuat dan digunakan dengan tujuan mendapatkan keuntungan dari setiap proses produksi. 

Hal ini dilakukan dengan cara mode produksi, di mana proses mengorganisir setiap produksi secara terukur dan sistematis untuk mengurangi biaya produksi hingga seminimal mungkin. Keuntungan dari proses yang dilakukan akan menghasilkan kekuatan dalam menyeragamkan buruh atau pekerja dan tuannya. 

Karl Marx juga membagi sistem kapitalisme ini menjadi dua kelas yaitu kaum kapitalis dan kaum buruh. Di mana, kaum kapitalis merupakan kaum borjuis yang memiliki kepemilikan alat-alat untuk produksi. Sementara kaum buruh atau proletariat merupakan kaum yang tidak memiliki alat-alat produksi, bahan-bahan produksi, hingga ruang kerja.

Ideologi kapitalisme ini mempunyai akar yang panjang hingga bisa dijadikan sistem dominan dalam ekonomi global. Konsep ini awalnya muncul sebagai akibat dari pertumbuhan pedagang di kota dan ekspansi pedagang asing. Kemudian muncul teori merkantilisme, yang menekankan bahwa akumulasi emas digunakan sebagai ukuran kekayaan negara, pada abad ke-16 hingga ke-18. 

Revolusi industri di Inggris yang dimulai pada akhir abad ke-18 memberikan efek transformasi ekonomi sehingga lebih cepat dengan digunakannya teknologi terbaru, meningkatkan produktivitas dan memperluas pasar. 

Teori Marxisme yang ada pada pertengahan abad ke-19 memberikan suatu kritik terhadap kapitalisme, teori itu menyoroti tentang eksploitasi pada buruh dan konflik kelas sebagai hal mendasar. Akan tetapi, kapitalisme masih terus berkembang dan menghasilkan bermacam model baru seperti, kapitalisme modern, neoliberalisme dan sosial demokrasi di abad ke-20.

Salah satu indikator paling mudah untuk menentukan apakah sebuah negara tersebut menganut kapitalisme adalah seberapa banyak pihak yang menguasai sektor ekonominya. Jika sektor ekonomi lebih banyak dikuasai oleh swasta, maka negara tersebut cenderung menganut kapitalisme, dan sebaliknya, jika ekonomi lebih dikendalikan oleh negara. Indonesia sendiri dulunya lebih mengarah ke sosialis, akan tetapi kemudian di kebijakan Orba Indonesia jauh dari ideologi sosialis dan lebih mengarah ke kapitalis. 

Dengan peningkatan politik Indonesia dengan negara-negara Barat, arus modal asing (PMA) dan utang luar negeri mulai meningkat. Bank Pembangunan Asia (ADB) bekerja sama dengan Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF) menjelang awal tahun 1970-an untuk membentuk konsorsium Liter Governmental Group on Indonesia (IGGI) yang terdiri dari sejumlah negara industri maju, termasuk Jepang, untuk membantu membiayai pembangunan di Indonesia. Saat itu, ekonomi Indonesia dianggap telah bergerak dari sosialisme ke semi kapitalisme (Tambunan). 19981 Pada akhir 1980-an dan awal 1990-an, ekonomi Indonesia terus mengalami pergeseran. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun