BroRon tidak bicara soal Megawati maupun megawatt. Broron bicara soal martabat.
PSI kini berganti wajah. Bukan sekadar partai yang pernah dikecap sebagai eksklusif, urban, dan steril. Di tangan BroRon, PSI akan menemukan bentuk aslinya: seekor gajah besar yang tahu medan, tahu tujuan, dan tahu siapa yang harus dibela.
Tapi gajah ini bukan gajah sirkus. Bukan simbol tempelan. Ini gajah dalam mitologi Jawa, makhluk agung yang hanya mau tunduk pada pawang yang punya kesabaran, kejernihan hati, dan keberanian menggendong derita rakyat.
Dan di atas kepala gajah itu, BroRon tidak menari. Ia duduk tenang.
Seperti pepatah lama:
_"Wong kang bisa nyawiji karo swarane bumi, bakal dadi pawongan kang diparingi pangreh langit."_
(Orang yang mampu menyatu dengan suara bumi, ialah yang diberi kuasa dari langit.)
*Metamorfosis dari Bawah*
Ini bukan cuma pergantian ketua umum. Ini metamorfosis politik yang ditulis dari bawah ke atas. Bukan oleh pemegang jabatan, tapi oleh pemegang luka. BroRon mengubah PSI dari partai wacana menjadi partai gerak. Dari partai retorika menjadi partai yang bertelinga.
Jawa Barat, yang dulu dingin terhadap PSI, kini mencair. Karena BroRon tidak menjual janji, tapi membuktikan keberpihakan. Ia bukan orator yang lihai. Ia adalah pendengar yang jernih. Dan rakyat yang terlalu lama hanya diberi pilihan antara kemewahan dan kehampaan, kini memilih dia: yang sederhana tapi nyata.
PSI kini tidak sekadar punya ketua umum baru. Ia punya pawang.