Kenali aku
Oleh: Hany Safitri
Acap kali kita menjustifikasi orang lain hanya dari pandangan pertama (first sight). Seakan pandangan pertama dapat mewakili seluruh kepribadiannya. Setiap kenaikan semester, kita merasa gelisah akan dosen-dosen baru yang akan mengampu mata kuliah berikutnya. Desas-desus mengenai kepribadian dosen banyak terdengar dan cepat meluas bak kuda bisik.Â
Lucunya, kebenaran akan desas-desus tersebut tidak jelas sumbernya. Bayangkan apa yang akan terjadi ke depannya jika hal itu terus menerus dilakukan. Kita yang belum mengetahui kepribadian dosen tersebut dicekoki dengan 'biasanya' sisi negatif dari dosen tersebut. Akibatnya, kita akan memiliki perspektif khusus tentang dosen tersebut.
Dalam buku 'The Problems of Philosophy' karya Bertrand Russel secara tersirat menyinggung tentang hal ini kala membahas tentang bab kebenaran dan kesesatan. Ia mencontohkan bahwa Othello secara keliru mempercayai bahwa Desdemona mencintai Cassio. Jika ada objek yang sesuai maka keyakinannya benar tetapi, pada kenyataannya tidak ada objek semacam itu.
Maka dari itu Othello tidak dapat memiliki relasi dengan objek seperti itu. Sehingga akan lebih baik bagi Othello untuk tidak berkeyakinan secara sepihak dan mencari kebenaran dengan melihat dari berbagai perspektif.
Kita sebagai mahasiswa harusnya tidak mudah menerima informasi yang kebenarannya belum terbukti dan sumbernya tidak jelas. Perlu juga menelaah informasi yang didapat secara kritis agar kita tidak terpengaruh dengan desas-desus tersebut pada saat perkuliahan dimulai.Â
Sedikit banyak desas-desus yang kita telan mentah-mentah dapat mempengaruhi cara kita berelasi dengan dosen. Apakah relasi itu akan buruk atau baik. Secara garis besar menurut Bertrand Russel, kita boleh berkeyakinan apabila ada objek tunggal yang sesuai. Jika tidak?
28/02/2020