Ular Tangga Anemia Jadi Inovasi KKN Unnes Giat 12 SKM di SDN 1 Sarirejo

Grobogan -- Tim KKN Unnes Giat 12 SKM menghadirkan inovasi permainan Ular Tangga Anemia untuk mengenalkan pencegahan anemia kepada siswa SDN 1 Sarirejo, Kecamatan Ngaringan, Kabupaten Grobogan. Kegiatan pada Senin (28/7/2025) ini diikuti 45 siswa kelas 5 dan 6 dengan suasana belajar yang seru dan interaktif.Permainan edukatif ini menggunakan papan berukuran besar dengan warna cerah dan ilustrasi sederhana tentang anemia. Setiap kotak berisi pertanyaan dengan jawaban benar salah seputar penyebab, gejala, hingga langkah pencegahan yang dikemas dalam flash card. Dengan cara ini, siswa diajak belajar sambil bermain sehingga informasi kesehatan lebih mudah dipahami.

Dokumentasi Sesi Bermain Ular Tangga Anemia di SDN 1 Sarirejo, Ngaringan, Grobogan (28/07/2025) (Sumber: Dokpri) 

Tim KKN yang terdiri dari 10 mahasiswa membagi siswa ke dalam kelompok kecil: tiga kelompok di kelas 5 dan empat kelompok di kelas 6. Cara ini membuat suasana lebih kondusif dan semua siswa bisa berpartisipasi aktif. Pemenang permainan mendapat hadiah bingkisan berisi camilan, yang semakin menambah semangat mereka.

"Anak-anak terlihat sangat antusias. Saat mereka melempar dadu dan maju di papan permainan, mereka langsung tertarik menjawab pertanyaan yang muncul. Belajar tentang kesehatan jadi lebih seru dan tidak membosankan," ujar salah satu anggota Tim KKN Unnes Giat 12 SKM.

Selain siswa, pihak sekolah juga merasakan manfaat dari kegiatan ini. Kepala SDN 1 Sarirejo menyampaikan bahwa media edukatif seperti ular tangga anemia dapat menjadi contoh pembelajaran kreatif yang sejalan dengan kebutuhan anak-anak. "Kami sangat mengapresiasi ide mahasiswa KKN Unnes Giat 12 SKM. Metode seperti ini membuat siswa lebih bersemangat untuk belajar, sekaligus menanamkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan sejak dini," katanya.

Anemia sendiri merupakan masalah kesehatan yang masih sering ditemui pada anak usia sekolah di Indonesia. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh kekurangan zat besi, yang berdampak pada menurunnya konsentrasi, kelelahan, dan prestasi belajar. Dengan adanya media pembelajaran yang menyenangkan, diharapkan pesan pencegahan anemia dapat lebih mudah diterima oleh siswa, terutama dalam hal membiasakan pola makan bergizi seimbang.

Melalui kegiatan ini, Tim KKN Unnes Giat 12 SKM berharap siswa tidak hanya memperoleh pengetahuan baru, tetapi juga termotivasi untuk menerapkan pola hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari. Permainan edukatif seperti ular tangga anemia ini dapat menjadi strategi efektif untuk menjembatani komunikasi kesehatan antara para siswa dan pendidik.

Tim berharap inovasi permainan edukatif dapat terus dikembangkan dan dimanfaatkan sebagai jembatan komunikasi kesehatan yang kreatif, tidak hanya bagi siswa, tetapi juga bagi masyarakat luas.