Mohon tunggu...
Hanung Prabowo
Hanung Prabowo Mohon Tunggu... Mencoba menjadi penulis

Planner. Father. Public Administration

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Peran SNI dalam Revolusi Mental

28 Maret 2016   15:15 Diperbarui: 28 Maret 2016   21:24 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SNI? Apakah itu SNI? SNI merupakan singkatan Standar Nasional Indonesia.

Pengertian standar secara umum yaitu kualifikasi (minimal) tertentu yang harus dipenuhi oleh suatu produk atau jasa, sebelum dilempar ke pasar, dan dimanfaatkan konsumen sehingga Standar Nasional Indonesia (SNI) dapat diartikan sebagai suatu acuan atau kualifikasi tertentu yang digunakan masyarakat Indonesia untuk menentukan kualitas suatu produk baik barang maupun jasa.

 

Tujuan standar tentunya juga tujuan SNI diantaranya adalah memberi jaminan keamanan, kenyaman, keselamatan, kesehatan dan mutu bagi konsumen, serta membangun persaingan yang sehat pada pelaku usaha di Indonesia. Selain itu, standar juga dapat digunakan oleh pemerintah sebagai alat kontrol, untuk memastikan produk yang beredar di pasar memang layak dikonsumsi.

[caption caption="Logo SNI (bsn.go.id)"][/caption]

SNI telah diterbitkan oleh Badan Standardisasi Nasional

Lalu bagaimana kaitannya dengan Revolusi Mental?

Kita lihat pengertiannya dulu…..

Revolusi Mental adalah adalah gerakan massif yang dilakukan dalam perubahan cara berpikir atau pengertian lainnya revolusi mental adalah  perubahan yang sangat dalam cara berpikir dalam rangka rangka kita merespon, bertindak dan bekerja

Revolusi mental telah dideklarasikan oleh Presiden Jokowi sejak awal pemerintahannya yang berlatar belakang bahwa perubahan suatu negara bukan hanya sekedar perubahan fisik tetapi juga diperlukan perubahan mental masyarakat Indonesia. Sehingga cara berpikir masyarakat Indonesia dapat lebih maju dan cerdas dalam membangun masa depan. 

Lalu bagaimana hubungannya Revolusi Mental dengan SNI?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun