Mohon tunggu...
Hanung Abdul Muqiit
Hanung Abdul Muqiit Mohon Tunggu... Seniman - Korean Drama and Javanese Culture Enthusiast

Penggemar drama korea dengan genre Komedi, Romansa, Slice Of Life dan Kehidupan Sekolah. Sekaligus pecinta budaya jawa: Wayang Kulit, Karawitan, Tari Jawa, dan lain sebagainya. Juga menggemari budaya pop lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Review My Roomate is A Gumiho, Makhluk Mitologi yang Mencintai Manusia Kocak

16 Juli 2021   21:32 Diperbarui: 16 Juli 2021   21:54 810
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster Resmi My Roomate is A Gumiho (TvN)

Drama ini memiliki sinematografi yang cukup memukau. pengambilan gambar dan pemilihan lokasi syuting sangat tepat dan enak dipandang. Semakin dipercantik dengan animasi yang menghiasi adegan adegan komedi sehingga membangkitkan kesan dan suasana humor.

Yap, sudah saya singgung bahwa drama ini memiliki humor yang cukup intens. Sangat menyegarkan suasana sehingga drama ini tidak monoton dan memusingkan. Yang sangat menunjang situasi komedi ini adalah akting Hyeri yang sangat kocak. Produser drama ini sangat tepat dalam memilih Hyeri yang sebelumnya berakting di Drama Reply 1988 dengan peran yang juga kocak.

Selanjutnya, bagian yang saya tunggu-tunggu, kekurangan dari drama ini.

Menurut pendapat pribadi saya, akting Jang Ki Yong di drama ini kurang memuaskan. Jika dibandingkan akting Jang Ki Yong di proyek lain seperti Kill It atau Sweet and Sour, aktingnya disini cukup kurang. Dalam membawa peran Shin Woo Yeo yang kalem dan keren tidak cukup konsisten. Dalam beberapa scene, tokoh Woo Yeo terasa "keluar jalur" dan seperti bukan dirinya.

Ending yang manis memang diharapkan namun jika terlalu manis tentu akan menyebabkan diabetes. Begitulah drama ini berakhir dengan ending yang sangat manis. Karena semua peran mendapatkan akhir yang baik dan berpasang-pasang. Bahkan tokoh sadboy yang seharusnya terpuruk dan gagal move on berat, bisa mendapatkan kepuasan dengan "melarikan diri" ke luar negeri.

Yang cukup mengganggu pikiran saya adalah jalan cerita yang agak cringe. Titik cringe yang kentara adalah di bagian cerita asmara Woo Yeo dan Dam. Bahkan saya malah lebih tertarik dengan kisah cinta Hye Sun dengan Jae Jin ketimbang cerita Main lead-nya. Namun terlepas dari itu keseluruhan cerita masih dapat dinikmati dengan asyik.


Drama ini mengajarkan perjuangan cinta, persahabatan yang setia dan membawa isu kemanusiaan yang mendalam. Kesan yang terbawa setelah menamatkan drama ini adalah manisnya hubungan asmara yang dilandasi perjuangan meskipun bermula pada suatu ketidaksengajaan.

Sekian review kali ini.   Jika ada drama korea yang Anda ingin saya ulas, tinggalkan di kolom komentar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun