Sampai pada akhirnya penulis dapat menghilangkan kebiasaan tersebut. Penulis, menulis ini bertujuan untuk memberi panduan singkat cara menyegerakan pekerjaan kepada pembaca.Â
Harapannya agar kita mendapati hasrat dan produktivitas. Buku ini cocok untuk kita yang suka berlama-lama dalam mengambil tindakan dan menunda-nunda pekerjaan.
The Little Guide to Un-Procrastination sebuah buku karya Leo Babauta bercerita tentang panduan singkat tentang cara menyegerakan pekerjaan. Buku ini berisi motivasi tentang melawan sikap menunda-nunda.Â
Salah satu kutipan dari buku ini "Ada sejuta hal yang ingin saya capai dalam hidup, namun saya tidak pernah berusaha memulai mewujudkannya".Â
Kutipan tersebut sesungguhnya terkait dengan kehidupan kita. Mimpi yang begitu besar, namun sikap kita sering kali melalaikannya untuk menunda.Â
Didalam buku ini dijelaskan bahwa menunda-nunda bekerja pada dasarnya tidaklah buruk. Akan baik menunda bekerja jika kita kelelahan dan perlu beristirahat. Menunda-menunda mengambil tindakan juga dapat memberi ruang terhadap kita untuk menjernihkan pikiran dan lebih santai.Â
Ditegaskan dalam buku ini bahwa menunda-nunda mengambil tindakan juga dapat melukai kita bahkan menunda mimpi kita. Artinya menunda-menunda bekerja juga perlu dilakukan asal sesuai dengan porsinya, tidak berlarut dalam fase itu.
Buku ini berisi tips dan trik untuk segera menyegerakan pekerjaan. Melawan menunda-nunda pekerjaan sama seperti pertempuran melawan dunia untuk mencapai kata selesai.Â
Bersekongkol membuat pencapaian kita tidak pernah terjadi, sehingga di buku ini dijelaskan bagaimana caranya untuk melawan semua itu. Buku ini mengutip "Berfokus pada setiap gesekan, dan temukan cara mengurangi atau menghilangkannya".Â
Gesekan yang dimaksud dalam buku ini yaitu masalah-masalah terhadap apa yang mengganggu kita dalam memulai pekerjaan. Menyederhanakan pilihan merupakan salah satu tips untuk mengurangi gesekan tersebut.Â
Ketika terlalu banyak dihadapkan terhadap pilihan, maka kita akan kebingungan memilih yang mana. Seperti memiliki begitu banyak buku yang dibaca, kita malah tidak membaca satu buku pun.