Mohon tunggu...
Hans Pt
Hans Pt Mohon Tunggu... Seniman - Swasta, Sejak Dahoeloe Kala

Biasa-biasa saja

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Seberapa Besar Istri (atau Suami) Mempengaruhi Pasangan?

12 Februari 2023   12:16 Diperbarui: 12 Februari 2023   12:26 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita semua tentu pernah punya masa lalu bersama kawan, semasih sekolah dasar (SD), SMP. SMA, dan kuliah. Dan dari banyak kawan lama itu, pasti ada yang akrab. Misalnya, karena semasa mahasiswa, tinggal dalam satu kos. Apalagi jika kondisi ekonomi ortu sama levelnya, maka gaya hidup kita sesama kawan pun jadi relatif sama.

Jika perekonomian ortu di kampung pas-pasan, maka uang kiriman bulanan dari kampung pun pas hanya untuk makan seadanya, bayar uang kos untuk sebulan. Kondisi sama semacam ini pastinya menumbuhkan rasa saling setia kawan di antara keduanya. Kerap mengalami sama-sama lapar, haus, tidak makan satu dua hari, dsb. Lalu saling mengerti dan saling mendukung.

Hingga tibalah saatnya berpisah setelah selesai studi. Tuntutan hidup selanjutnya, bekerja untuk merintis masa depan akan membuat para pihak melangkah seturut keinginan, hasrat, cita-cita, dan tentu sesuai dengan keilmuan yang dia dapatkan. Seorang lulusan pertambangan, berangkat ke Papua karena ada peluang bekerja di perusahaan raksasa.

Sementara yang lain, yang lulus dari jurusan perekonomian atau hukum, tetap bertahan di kota sambil memasukkan surat lamaran pekerjaan ke gedung-gendung megah yang banyak bertebaran. Dan singkat cerita, setelah mengalami lika-liku dan perjuangan, dalam bilangan tahun beroleh sukses. 

Lalu waktu dan misteri ilahi pun mempertemukan dua sahabat yang jika dihitung-hitung sudah 30 tahun lebih kehilangan kontak. Sudah lupa, apakah pernah punya kawan ini, masih hidupkah, dlsb. Maklum saja, pada masa lalu belum ada internet, handphone, dan sebagainya itu. Maka ketika dua sahabat berpisah dalam jarak ratusan atau bahkan ribuan kilometer, dipisahkan laut, samudera, pulau, atau bahkan antar-negara, praktis tidak ada lagi kontak.

Tapi dalam masa-masa pensiun, keduanya bertemu juga, karena berbagai kebetulan. Si A yang sedang berlibur sendirian di sebuah kota bertemu dengan seseorang yang membawa info tentang si B, dan sebagainya. Singkat kata, kontak pun terjadi antara dua sahabat lama tadi, yang ternyata berdomisili dalam provinsi yang sama. Salah seorang, setelah pensiun, kembali dan menetap di kota sejak tiga tahun lalu.

Ketika teman lama terhubung oleh smartphone sungguh tak terkatakan bagaimana rasa girang dan bahagianya. Tak bisa dipercaya kok ternyata masih ketemu lagi? Lalu pada waktu yang tepat, dan sudah disepakati bersama, kawan yang waktunya lebih banyak luang dan santai, menempuh jarak yang lumayan panjang menuju kediaman sahabatnya itu.

Keduanya berpelukan cipika cipiki dan saling obral kata-kata sahut-menyahut riuh saking senang dan bahagianya. Selanjutnya si kawan lama itu diperkenalkan kepada istri. Setelah berbasa-basi sejenak, sang nyonya rumah undur diri mau ke dapur untuk menyeduh kopi, dan mempersiapkan  hidangan ala kadarnya.

Sementara kedua sahabat tetap ramai dan heboh di ruang tamu dengan kisah seputar pengalaman masing-masing, sampai sore.

Kontak selanjutnya dengan WA, masih lancar. Langsung balas. Namun beberapa hari kemudian, salah satu pihak sudah mulai memperlihatkan gejala yang "aneh". Kini dia  lama membalas WA. Pagi dikirim, sore atau malam baru dibalas. Hingga akhirnya tidak dibalas sama sekali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun