Mohon tunggu...
Hans Pt
Hans Pt Mohon Tunggu... Seniman - Swasta, Sejak Dahoeloe Kala

Biasa-biasa saja

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Sebaiknya Lupakan Luis Milla

18 Oktober 2018   21:13 Diperbarui: 18 Oktober 2018   21:19 856
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kasihan juga kita melihat PSSI seperti menghiha-hiba supaya Luis Milla kembali ke Indonesia untuk menandatangani perpanjangan kontrak sebagai pelatih timnas senior. 

Pelatih sepakbola berkebangsaan Spanyol ini meninggalkan Indonesia setelah tim asuhannya, PSSI gagal meraih target di ajang cabang sepakbola ASIAN GAMES yang berlangsung di Jakarta - Palembang dari 18 Agustus sampai 2 September 2018. PSSI menargetkan Evan Dimas dkk finish di empat besar atau mencapai semifinal. 

Terasa berat memang target ini mengingat raksasa-raksasa sepakbola Benua Asia, yang juga sudah menjadi langganan rutin Piala Dunia, ada di sana. Sebut saja Korea Selatan, Jepang, Arab Saudi, bahkan Australia. Alhasil di Asian Games 2018 yang lalu, tim PSSI hanya masuk ke babak delapan besar! Padahal untuk kawasan Asia Tenggara saja, tim kita sangat berat untuk menjadi juara di SEA Games. 

Kalau dulu momok PSSI di Asean hanya Thailand, Singapura, Malaysia, saat ini kemampuan timnas seluruh anggota ASEAN sudah hampir merata. Tidak ada lagi istilah pesta gol ketika melawan timnas mana pun di kawasan Asia Tenggara.

Atas pencapaian ini, bukan hanya Luis Milla yang kecewa, tetapi seluruh penggemar sepakbola nasional di negeri ini. Yang menjadi penglipur lara adalah penampilan timnas PSSI yang lumayan baik dan menghibur. 

Memang sejak dipoles mantan pemain Real Madrid dan Barcelona tersebut selama kurang-lebih setahun, PSSI memperlihatkan perbedaan yang cukup signifikan. Selama pertandingan di Asian Games misalnya, para pemain timnas kita lumayan memukau dengan teknik-teknik individu dan kerja sama yang rapi dan terarah. 

Maka wajar saja jika banyak yang mengharapkan tim ini akan semakin berkembang sehingga pada saatnya mampu membawa negeri ini ke ajang yang lebih terhormat: kontestan Piala Dunia!

Milla memang beda dibandingkan kebanyakan pelatih yang pernah menangani timnas kita. Jika gagal meraih target, kontraknya sudah tidak diperpanjang lagi, alias dipecat. Misalnya saja Alfred Riedl yang gagal membawa PSSI menjadi juara Piala AFF, November 2014 di Vietnam, langsung diputus kontraknya oleh PSSI. 

Padahal mestinya pria berkebangsaan Austria ini punya durasi kontrak selama 3 tahun dihitung sejak 2013 saat penandatanganan korntrak. Namun sesuai perjanjian, karena tidak memberikan gelar juara, dia langsung diputus.

Milla yang dikontrak PSSI sejak 2017 sebenarnya juga tidak sukses memberikan gelar, terutama memenuhi target pada Asian Games 2018 lalu. Namun karena penampilan anak-anak Garuda tampak lebih menjanjikan di bawah asuhannya, induk sepakbola negeri kita pun sepakat meneruskan masa kerjanya. 

Selama menangani PSSI, Luis Milla diasisteni oleh Bima Sakti, mantan kapten timnas. Pengurus sepakbola menaruh harapan pada Bima Sakti untuk belajar banyak dari Milla, sehingga suatu ketika nanti mampu menangani PSSI dan meraih prestasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun