Mohon tunggu...
Hans Pt
Hans Pt Mohon Tunggu... Seniman - Swasta, Sejak Dahoeloe Kala

Biasa-biasa saja

Selanjutnya

Tutup

Bola

Andai Tidak Ada Lilipaly dan Beto

25 Agustus 2018   19:09 Diperbarui: 25 Agustus 2018   19:15 909
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Perjalanan timnas PSSI U-23 di Asian Games 2018  akhirnya terhenti di babak 16 besar, Jumat 24/8/2018 sore. Evan Dimas dkk dikalahkan secara kontroversial oleh Uni Emirat Arab (UEA) lewat adu penalti. Hasil imbang 2-2 hingga perpanjangan waktu 2 x 15 menit akhirnya disudahi dengan "tos-tosan".  Timnas UEA unggul 4-3 , dan melaju ke babak 8 besar. 

Lagi, timnas kita gagal mencapai target yang dibebankan kepada coach Luis Milla, yakni masuk semifinal atau empat besar. Suatu target yang impossible sebenarnya. Lolos ke babak delapan besar sejujurnya lebih realistis, namun itu pun tidak terjangkau dikarenakan banyak faktor yang mengitarinya, seperti kepemimpinan wasit yang kontroversial. Selayaknya timnas bisa masuk ke jajaran delapan besar,  namun Dewi Fortuna agaknya tidak berpihak. 

Sedianya, di babak delapan besar timnas kita akan bergabung dengan tim-tim elite Asia, langganan Piala Dunia, semacam Korea, Jepang, Arab Saudi, dll. Mestinya di delapan besar inilah Evan Dimas dkk dihadang oleh lawannya, bukan di babak 16 besar itu. Tapi semua sudah berlalu. Tiada guna diratapi. Lebih enak menatap ke masa depan saja, ke even-even yang siap menyambut seperti Piala AFF. 

Harapan banyak orang--bahkan para pemain sendiri--janganlah kontrak Luis Milla diputus dulu. Alangkah bijaknya kalau PSSI memberikan kesempatan lagi kepada mantan pemain Real Madrid dan Barcelona ini. Sebab jujur saja, di bawah asuhan Milla, timnas kita tampil beda. Permainannya lebih berkelas. Kerja sama tim tampak lebih rapi dan terarah. Jika saja postur para pemain seperti pemain Eropa atau Timur Tengah, pasti dapat bersaing untuk tiket Piala Dunia.

Sekalipun gagal melangkah ke babak 8 besar, timas U-23 ini telah tampil dengan membanggakan pada babak penyisihan Grup A yang digelar di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat. Timnas U-23 bahkan menjadi juara grup. China Taipei (Taiwan) dihajar dengan skor 4-0; Laos digebuk dengan skor 3-0; Hongkong 3-1. Andrytany Ardhiyasa cs hanya kalah 1-2 dari Palestina. 

Gemilangnya hasil yang dicapai pasukan U-23 tersebut tidak bisa dilepaskan dari sosok dua pemain naturalisasi yakni Stefano Lillipaly dan Alberto "Beto" Goncalves. Tanpa bermaksud mengecilkan peran pemain lain, kita harus mengakui betapa signifikannya kontribusi kedua pemain yang datang dari Belanda dan Brasil ini dalam setiap pertandingan. 

Ketika menghadapi Taiwan misalnya, Evan Dimas dkk sulit menembus pertahanan tim China Taipei tersebut, sampai babak pertama disudahi dengan draw tanpa gol. Di babak kedua, pada menit ke-67, timnas akhirnya mampu memecah kebuntuan. Lilipaly sukses menyundul bola  ke gawang lawan. Empat menit kemudian, Beto menggandakan keunggulan timnya: 2-0.  Pada menit ke-76, Stefano Lilipaly kembali mencetak gol sehingga skor menjadi 3-0 untuk keunggulan Garuda Muda. Pada injury time, menit  ke-90+3, timnas Indonesia memperbesar keunggulan menjadi 4-0, dari gol hasil tembakan keras Hargianto  dari luar kotak penalti. 

Ketika menghadapi Laos pada 17 Agustus 2018, anak-anak Garuda Muda menang dengan skor 3-0.  Alberto Goncalves mencetak dua gol pada menit ke-14 dan 47.  Ricky Fajrin melengkapinya menjadi 3-0 pada menit ke-75.

Pada pertandingan terakhir babak penyisihan grup, Senin (20/8/2018), Hansamu Yama dan rekan-rekannya sempat kewalahan menghadapi Hongkong. Timnas PSSI U-23 yang juga dilatih Bima Sakti ini bahkan tertinggal 0-1 pada babak pertama. Beruntung pada babak ke-2, Luis Milla menginstruksikan I Putu Gede cs meningkatkan ritme permainan. Hasilnya, pada babak ke-2 itu pasukan Garuda Muda sukses menyarangkan tiga gol ke gawang Hongkong yang  dikawal Yuen Ho Chun, sehingga kedudukan akhir menjadi 3-1 untuk keperkasaan Indonesia atas timnasnya Jacky Chan tersebut. Tiga gol itu  dlesakkan Irfan Jaya  pada menit 47, Stefano Lilipaly menit 85, dan Hanif Sjahbandi pada injury  time.

Dengan mengantongi status sebagai juara Grup A, Lilipaly dkk menghadapi timnas U-23 UEA di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Jawa Barat, Jumat (24/8/2018). Perjalanan yang melelahkan bagi Garuda Muda. Mereka tertinggal 0-1 pada babak pertama. Dan di babak kedua, menit ke-52, Beto lagi-lagi memperlihatkan eksistensinya dengan gol penyama kedudukan 1-1. Namun wasit kembali memberikan hadiah penalti bagi UEA pada menit 65, yang membuat mereka kembali unggul 2-1. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun