Mohon tunggu...
Hans Steve
Hans Steve Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Saya sangat simple, kritis, dan cuek.. tidak takut dibenci untuk mengungkapkan sesuatu yang benar.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Hasil Kerja Instant yang Tidak Maksimal

19 Januari 2016   06:04 Diperbarui: 19 Januari 2016   09:06 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Hasil Kerja Instant Yang Tidak maksima;"][/caption]

Instant, mungkin kata yang cocok untuk menandakan kehidupan saat ini, semuanya serba instant dari makanan hingga teknologi dan komunikasi tersedia hal-hal yang instan. Dari segi makanan instant tersedia mie instant, junk food dll, kalau dari segi teknologi kemunikasi pun sudah semakin instant seperti instant messanging, sms, email, dll yang membuat kita tidak perlu menunggu balasan terlalu lama. sedangkan dari segi tranportasi juga bisa dipesan secara instant melalui teknologi. Selain itu, selama ini kita juga sering disuguhi hasil kerja permerintahan yang instant yang memanjakan kita terutama yang berada di Pulau Jawa. tentu tu tidaklah buruk kalau tidak ada beban sampingan yang akan membuat kita semakin sulit dikemudian hari.

Tapi 1tahunan belakangan ini, sejak pemerintahan berganti dan berada di tangan sosok seorang Presiden Jokowi, hal-hal yang memanjakan itu pun semakin dikurangi karena dianggap memberatkan anggaran, ya... secara kasat mata memang rakyat senang tapi hanya sementara, setiap ada kenaikan lagi-lagi rakyat berteriak... ibarat anak bayi yang dikasih susu instant, susunya ditarik bayinya langsung berteriak. Tapi kalau tidak ditarik akan memberatkan kantong pemberi susunya, yang akhirnya akan mengutang untuk membeli susu. Oleh sebab itu, ditangan Presiden Jokowi itu tidak boleh terjadi karena yang ada utang akan semakin membengkak tanpa ada hasil yang memuaskan. Mungkin dalam pemikiran Presiden Jokowi rapopo asal ada hasil untuk membayar utang, daripada utang tapi tidak ada hasil yang ada utang akan makin membengkak dan akhirnya Negara harus mengalami kebangkrutan.

Namun tidak demikian yang ada dalam pikiran sebagian rakyat yang selama ini dimanja dengan hal-hal instant serta  akibat belum move on atau terlanjur berharap lebih kalau Presiden kali ini akan semakin memanjakan dengan hal-hal instant,  jadi merasa Presiden sekarang telah gagal dan tidak pro rakyat.

Kalau kita telusuri hasil kerja Pemerintahan saat ini memang sangat wajar kalau ada yang merasa gagal, karena memang fokusnya bukan untuk memanjakan tapi memandirikan, dan menfokuskan anggaran ke hal yang produktif serta fokus kepembangunan luar Jawa yang selama ini jarang tersentuh, mulai disentuh dan dibangun. Dengan demikian, diharapkan kelak bisa menekan biaya distribusi barang yang akhirnya akan menekan harga pasar. terkait kebergunaan dari hasil kerja diluar Jawa seperti jalan Trans Sumatra yang dianggap tidak akan meningkatkan ekonomi, itu sangat lah wajar karena nothing is prefect, tidak ada yang sempurna dan bagaimanapun Presiden Jokowi juga seorang manusia yang tidak luput dari kesalahan dan kekurangan.

Untuk itu, perlu kerja keras dari pemerintah, kesabaran dan kesadaran dari rakyat bahwa untuk mencapai itu tidaklah mudah, tidak instant, dan butuh waktu untuk mencapainya, Tidak bisa instant seperti kita mengirim sms atau whatapp yang saat itu juga bisa mendapat hasil jawaban, atau tidak bisa juga sesantai atau semudah kita memesan makanan pakai Gojek atau Grabbike yang dalam waktu 15menit bisa menikmati nikmatnya makanan itu. Harus me-Revolusi Pikiran untuk bisa memahami dan mengetahui hasil kerja Jokowi, dan tidak bisa menggunakan pola pikir yang "Segalanya harus Instant dan Mudah" untuk memahami, karena yang akan terjadi justru akan membuat kita gagal paham dan tidak bisa move on dari keterpurukan dan kemanjaan yang selama ini dipelihara. Karena apa yang instant itu belum tentu maksimal... lihat saja makanan atau teknologi instant ternyata ada dampak negatif yang tidak bisa kita ukur hanya dengan melihat.

Bukan bermaksud ingin berkata bahwa kinerja pemerintah sebelumnya tidak baik, baik hanya belum maksimal dan ada kekurangan dan salah sasaran. Juga bukan ingin bilang pemerintah saat ini yang paling baik, tidak begitu juga karena juga ada kekurangan dan salah sasaran, maksudnya adalah supaya kita bisa menilai semua hal secara objectif, jangan karena ada kebencian di hati membuat mata hati kita tertutup dan menuduh membabi buta tak karuan dan menghina dengan kata-kata yang bahkan tidak diucapkan oleh orang tidak berpendidikan.

Sabar saja, sambil minum Secangkir Teh Hangat untuk mengingatkan diri bahwa kita tidak hidup di dunia jin yang segalanya bisa terjadi dalam semalam.

Syalomm...

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun