Alunannya bak melodi melecutkan hening sepi, berbunyi melolong huni, digendang telinga ini.
*
Sesaat sepi mencekam dalam ruangan kuterlentang dibuai nada-nada mengumandang,
Misteri apakah itu? entahlah aku tak tahu, sejak kepulanganku dari pantai ratu, suara gamelan itu selalu memekakan telinga sepi..
Ya! seperti malam ini, dalam hening yang lengang kembali datang bisikan gendang, menabuh ruang kuping mengiang, berdendang bak seruling meniup erang
Kembali ingatan itu terkenang, sesuatu yang lama hilang
kini mengusik lagi mengundang
**
Jum'at malam itu..
Aku bersama seorang teman berjalan di sekitar pantai selatan
melihat sekeliling lautan yang menghitam, terlihat buih-buih ombak itu seperti lilitan setirai putih yang memanjang, menyekat hitam dinding pantai..
Sesaat aku terpukau memandangnya, sepertinya terbawa dalam suasana, deburan pantai menjelma..
Ya! aku seperti melihat ribuan orang-orang berlarian, berkejaran dan saling melempar pasir, tetapi anehnya itu hanya sekelebat saja, seperti aku tertidur sekejap lalu terjaga..
Bulan perlahan muncul, membias dibalik permukaan laut yang gelap, sinarnya memendar menerangi sebagian belahan riakan buih..
Laut yang tenang beraurora keindahan yang datang dari purnama, mewarna dalam gelembung hitam yang berkejora..
Bintang malam pun mengintip, sedikit celah dari buih-buih yang memutih, gemerlap laksana butiran berlian, yang berceceran.
*
Malam semakin larut, mengheningkan cipta yang terasa, ada getar-getar aura yang menyelinap dalam dada, "ah, apakah ini?".., jengah sekali rasanya..
Aku menelungkupkan tubuhku, diatas pembaringan.., begitu resah entah kenapa, malam ini pemikiranku seperti berlari-lari kembali memunguti serakan-serakan memori yang lampau terlewati..
Ya! hari-hari yang lama terlalui, kini seakan kembali, memenuhi ruang benak ini, aku terhanyut didalam lautan kedalaman memori...