"Fikih Kontemporer: Menjembatani Tradisi dan Realitas Zaman"
Fikih kontemporer adalah cabang pemikiran Islam yang hadir sebagai respons terhadap kompleksitas zaman modern. Berbeda dengan fikih klasik yang lahir dalam konteks masyarakat abad pertengahan, fikih kontemporer mencoba menjawab tantangan kehidupan masa kini---mulai dari teknologi digital, ekonomi global, hingga isu-isu gender dan hak asasi manusia. Di sinilah fikih kontemporer memainkan peran penting sebagai jembatan antara nilai-nilai syariah dan dinamika zaman.
Perkembangan zaman menuntut pemahaman yang tidak kaku terhadap teks-teks agama. Hal ini bukan berarti meninggalkan sumber utama Islam, yakni Al-Qur'an dan Sunnah, tetapi lebih pada bagaimana teks tersebut dipahami secara kontekstual. Misalnya, dalam isu keuangan syariah, para ulama kontemporer harus berhadapan dengan produk-produk keuangan modern seperti cryptocurrency, asuransi syariah, hingga sistem pembayaran digital. Semua itu tidak ada dalam literatur klasik, sehingga diperlukan ijtihad yang segar namun tetap berakar pada maqasid syariah (tujuan-tujuan syariat).
Fikih kontemporer juga menjadi penting dalam menghadapi problematika sosial modern. Isu lingkungan hidup, misalnya, menjadi topik yang harus dikaji dari perspektif Islam. Bagaimana Islam memandang tanggung jawab manusia dalam menjaga bumi? Atau dalam konteks kesehatan mental, bagaimana Islam memberikan ruang untuk memahami dan mengatasi gangguan jiwa secara manusiawi dan spiritual?
Namun, tantangan utama fikih kontemporer adalah resistensi dari sebagian kalangan yang masih melihat agama sebagai sesuatu yang statis. Padahal, dinamika zaman menuntut keberanian untuk menafsirkan ulang, tanpa kehilangan substansi keimanan. Ulama, akademisi, dan masyarakat muslim harus membuka ruang dialog yang sehat agar fikih tidak hanya menjadi hukum yang kaku, tetapi juga solusi yang hidup dan relevan.
Fikih kontemporer bukanlah bentuk modernisasi ajaran Islam, melainkan bentuk aktualisasi ajaran tersebut dalam dunia yang terus berubah. Dengan pendekatan ini, Islam dapat tetap menjadi petunjuk yang membimbing umat manusia ke jalan yang lurus, di mana pun dan kapan pun.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI