Mohon tunggu...
Hani Rai
Hani Rai Mohon Tunggu... Petani - Belajar jadi petani

blogging, handcrafting, journaling, eco farming

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Menjadi Caregiver Pejuang Kanker

4 Februari 2022   18:06 Diperbarui: 4 Februari 2022   21:07 1043
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pita pink, simbol pejuang kanker payudara (dok pribadi)

Semua orang tidak mau kena kanker. Sel abnormal yang menyerang dan menggerogoti tubuh ini menyedot keceriaan dunia. Kanker membawa bayangan  muram kesakitan, pengobatan, hingga kematian. Maka pantas jika pasien kanker disebut survivor/pejuang/penyintas yang berjuang untuk hidup, bertahan, dan sembuh.

Kala ada anggota keluarga kena kanker, seluruh keluarga ikut merasakan. Salah satu pihak yang keberadaannya cukup penting adalah caregiver. Dialah orang yang mendampingi/merawat pasien. Maka inilah secuplik usaha kami belajar menjadi pendamping/caregiver pejuang kanker.

Mengenal penyakit kanker

Seorang caregiver perlu mengetahui apa itu kanker, faktor pencetus dan pendukungnya. Hal ini bisa dimulai dari mencari referensi hingga bertanya dokter Onkologi. Meski demikian, penyakit ini masih punya banyak misteri. 

Respon tubuh terhadap penyakit, obat, atau kemoterapi bisa berbeda-beda. Oleh karenanya, caregiver musti mengamati perkembangan pasien dengan seksama dan berkomunikasi dengan keluarga dan dokter.

Mengetahui tahapan pengobatan dan kemungkinan metastase

Selalu ada pertimbangan untuk menentukan pengobatan kanker. Pada prakteknya, tidak semua pejuang kanker berkenan memeriksakan diri  ke dokter. Maka manakala pasien berkenan untuk melalui treatment pengobatan medis, kita perlu mendukung semaksimal mungkin.

Untuk mengetahui gambaran sel carcinoma, pasien menjalani AJH-aspirasi jarum halus (biopsi). Hasil biopsi akan menjadi dasar dokter untuk melakukan tindakan operasi. Setelah operasi, ada perawatan luka dan pemeriksaan terjadwal. Apakah selesai ? tidak.

Sel kanker berpotensi metastase ke organ lain. Awalnya berjuang di pengobatan kanker payudara, ternyata setelah sekian waktu bisa merambat menuju ke kanker tulang. Ini yang musti diwaspadai.  

Biasanya akan ada jadwal kemoterapi. Kemo membutuhkan kesiapan fisik dan mental, terutama pada efek samping pengobatan. Dokter akan melihat kondisi pasien, rekam medis dan tes lab untuk menentukan kelanjutan pengobatan.

Berkas pengobatan rumah sakit (dok pribadi)
Berkas pengobatan rumah sakit (dok pribadi)
Keberadaan keluarga/caregiver yang menemani ke rumah sakit untuk kontrol dokter, tindakan operasi, ataupun kemoterapi, tentu akan membuat pejuang kanker merasa nyaman.    

Memahami perjuangan : penolakan dan penerimaan

Beban psikis pejuang kanker sangat besar. Umumnya ini diawali dengan penolakan (denial), mengapa kena penyakit ini. Rasa lelah, frustasi dan sakit, kadang membuat pasien putus ada. Tak jarang pasien jadi mudah emosi, marah, menyalahkan diri sendiri, Tuhan, dan orang lain. 

Secara logis, mungkin pasien bisa memahami konsep sehat dan sakit. Namun pada prakteknya, penerimaan diri (acceptance) dan ikhlas, sabar atas sakit, membutuhkan waktu.

Pejuang kanker mungkin hanya bisa menerima masukan dari orang yang dipercaya : dokter, pemuka agama, atau sesama pejuang. Beberapa pasien tidak ingin orang di sekitar tahu. Sah saja, karena ini privasi. Oleh karenanya, kita perlu menentukan siapa saja orang di lingkaran 1, 2, 3 pasien, yang perlu tahu perkembangan kesehatan.

Rasa sakit yang sangat kuat membuat pejuang kanker minum obat anti nyeri. Ada berbagai tingkatan pain killer, dari paracetamol hingga morfin. Rasa sakit yang hebat ini membuat pasien sangat tidak nyaman. 

Dokter akan menentukan obat dan dosis yang tepat untuk mengurangi rasa sakit. Ujung dari pengobatan kanker adalah pengobatan paliatif, yakni memberikan kenyamanan pada pasien.

Ikut hidup sehat

Satu hal yang sering disampaikan ahli kesehatan adalah bahayanya rokok bagi pasien kanker. Ini artinya rumah dan orang yang berkunjung harus steril dari asap rokok. Tampaknya jargon : asap rokok itu membunuhmu, adalah benar adanya.  

Yang tak kalah penting adalah pola makan sehat. Kalau dulu makan junk food dan daging bakar, kini sayuran dan ikan kukus. Dulu minum soda, kini minum jus. 

Perubahan ini butuh proses, karena rasa dan lidah itu masalah kebiasaan dan persepsi. Last but not least, hilangkan micin dari dapur dan toples makanan anda.

Untuk mempermudah adaptasi pola makan, alangkah baiknya jika keluarga sebagai pendamping juga ikut berubah. Mulai dari bahan makanan, cara masak, alat masak, hingga bumbu. 

Lama kelamaan, kesederhanaan makanan akan terasa nikmat. Jangan khawatir, kita bisa bereksperimen meningkatkan rasa masakan dengan bumbu, rempah, sambal, atau dressing yang sehat.

Sup tomat, ayam oven, dan sourdough dengan saus rumahan, menu sehat  bisa juga enak (dok pribadi)
Sup tomat, ayam oven, dan sourdough dengan saus rumahan, menu sehat  bisa juga enak (dok pribadi)

Beralih menggunakan alat masak stainless steel yang aman bagi kesehatan (dok pribadi)
Beralih menggunakan alat masak stainless steel yang aman bagi kesehatan (dok pribadi)
Mengkalkulasi biaya

Syukurlah pengobatan kanker bisa dicover BPJS. Maka jangan pernah lupa untuk membayar iuran BPJS ya. Jika bukan kita yang menggunakannya, ada  saudara-saudara yang tak kita kenal, yang membutuhkan pengobatan.

Untuk menunjang kesehatan, pejuang kanker butuh nutrisi dan gizi yang baik. Makanan sehat bisa didapat dengan murah, misalnya singkong rebus, sayur dan buah lokal, serta ikan. 

Namun tak sedikit bahan makanan yang harganya lebih mahal, misalnya produk-produk organik, beras berwarna (hitam/merah/coklat), ayam kampung, madu murni, minyak kelapa, hingga tepung tanpa gluten. Keluarga tentu jadi lebih kreatif dalam menyediakan makanan sehat di rumah. 

Apabila pasien dan keluarga memilih pengobatan herbal, tentu tidak dijamin BPJS. Jangan salah, pengobatan herbal tidak lebih murah dibanding suplemen dan obat-obatan medis. 

Kita perlu cermat mengkalkulasi biaya pengobatan dan perawatan sehingga mengatahui biaya yang dibutuhkan dan bagaimana cara mendapatkannya. Namun hal ini tidak perlu dibahas bersama pasien, cukup keluarga inti saja yang tahu.

Menata dokumen dan riwayat pengobatan

Rekam medis pasien akan tersimpan di file rumah sakit. Lalu  bagaimana jika pengobatan berpindah ke rumah sakit lain ? Di sinilah pentingnya melakukan pengarsipan rekam medis. 

Selaku caregiver, kita bisa menyiapkan buku khusus untuk mencatat riwayat pengobatan. Lengkapi  dengan tanggal, dokter, treatment, resep obat, hingga perkembangan kondisi pasien.                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                 Kita juga perlu membuat arsip dokumen. Hasil biopsi, rontgen, usg, PA (patologi anatomi), kumpulkan menjadi satu. Apabila ada yang hilang, pendamping bisa datang ke rumah sakit dengan membawa kartu pasien dan KTP. 

Data pengobatan ini akan memudahkan manakala berhubungan dengan dokter atau rumah sakit yang berbeda, karena dokter pasti akan menanyakan riwayat sakit dan pengobatan untuk menentukan treatment selanjutnya.

Pentingnya arsip rekam medis dan kartu BPJS (dok pribadi)
Pentingnya arsip rekam medis dan kartu BPJS (dok pribadi)
   Sistem suport dan kondisi yang nyaman

Pejuang kanker pasti punya kesukaan/hobi. Ada yang senang menjahit, berkebun, memasak,atau lainnya. Manakala pasien masih sehat dan mampu berdiri, kita bisa mengajak ke nursery untuk melihat dan membeli tanaman. 

Kita juga bisa menyediakan media tanam agar survivor bisa menanam keladi. Jika pasien senang burung, hadirnya kicauan burung akan membuat suasana jadi nyaman. So, hadirkan kenyamanan agar pasien bisa menikmati hari demi hari dengan tenang.

Kehadiran cucu, adik, atau keluarga terdekat biasanya akan membuat pasien bahagia. Maka libatkan anggota keluarga untuk menemani pasien dengan duduk bercengkrama, menyanyikan lagu, atau menyuapi makan. Tak perlu menunggu lebaran, kalau ada kesempatan, tengoklah pasien manakala dinas ke kota terdekat. Kedatangan yang penuh kejutan akan membuat pejuang kanker bahagia.

Satu hal yang tak kalah penting adalah berkomunikasi dengan sesama caregiver. Beberapa hal teknis  justru muncul dari pengalaman. Kita juga bisa bergabung dengan komunitas penyintas kanker. Empati, simpati, dan dukungan tulus akan tercipta manakala bergabung dengan orang/keluarga yang mengalami hal yang sama. Serasa kita tidak sendiri dan ada banyak teman yang berjuang untuk sembuh.

Sudut keladi, salah satu sudut refreshing di rumah (dok pribadi)
Sudut keladi, salah satu sudut refreshing di rumah (dok pribadi)

Itulah sedikit upaya kami untuk belajar menjadi caregiver bagi pejuang kanker. Perjuangan ini bukan hanya dilakukan sendiri, namun seluruh anggota keluarga. Semoga bermanfaat ya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun