Thea pun mengangguk-angguk, “Ohh gitu ya, paham aku sekarang.”
Yup, kejadian itu jauh sebelum ospek fakultas ilmu sosial dan ilmu politik, namun senang bisa berbagi budaya dan agama dengan Thea, apalagi kita ternyata satu jurusan di Hubungan Internasional! Walau di masa sudah masuk kelas seperti sekarang ini kita berbeda di kelas berbeda tapi ospek itu membuat kami lebih dekat secara karena kami sudah kenal semenjak pengambilan almet, rasanya saat bertemu di tempat ospek bagai bertemu teman lama.
Di tempat ospek fakultas, Gor Ciracas, juga gak kalah serunya dan beragamnya, aku bertemu teman dari domisili berbeda, walau masih di daerah jabodetabek tapi perbedaan Traffic menuju tempat ospek membuat cerita dan obrolan kita lebih menarik, karena tak jauh berbeda, kami menjadi lebih pengertian dan saling memberikan semangat, apalagi kalau nanti sudah kuliah, jika di bayang-bayang memang melelahkan, namun mempunyai teman seperjuangan yang bukan hanya saling menyemangati tetapi juga saling mengerti mempererat hubungan pertemanan kami.
Ini adalah sebagian kecil dari banyaknya keberagaman dan keseragaman selama acara ospek, bukti bahwa bukan hanya kekontrasan, kesamaan pun mampu membuat semua hal lebih erat dan menyenangkan. Bukti berbeda-beda tetapi tetap satu itu benar adanya, pasti, pasti di antara banyaknya segala perbedaan ada satu titik temu yang bisa membuat kita merasa bahwa kebersamaan itu ada. Hal ini, menjadi modal persatuan di kampus dan di Indonesia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
