Mohon tunggu...
Hanifah Nurhidayati
Hanifah Nurhidayati Mohon Tunggu... Guru - Kembalilah, suwung kedalam diri

Saya seorang guru boga disekolah anak berkebutuhan khusus. Menyukai traveling, kuliner, parenting anak, psikologi dan filsafat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sound Of Borobudur: Membangkitkan Gema Musik Peradaban Lampau, Menembus Ruang Waktu, Borobudur Memanggil Nusantara Kembali

16 Mei 2021   04:17 Diperbarui: 16 Mei 2021   05:38 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar :https://soundofborobudur.org/2021/04/15/sound-of-borobudur-membunyikan-kembali-alat-musik-dari-abad-ke-8/

Sejarah Candi Borobudur

 Candi borobudur adalah candi abad ke 8 yang dibangun  pada puncak kejayaan dinasti syailendra yang merupakan dinasti raja mataram kuno. Menurut sejarahwan J.G de Casparis memperkirakan bahwa pendiri Candi Borobudur adalah raja Samaratungga, yang melakukan pembangunan sekitar tahun 824 M. Dan bangunan candi tersebut  diselesaikan pada masa putrinya, ratu Pramudawardhani.  Selama berabad abad candi  borobudur tersembunyi dan terlantar, terkubur tertutup debu vulkanik yang kemudian ditumbuhi pohon sehingga candi borobudur saat itu benar benar seperti bukit.  Tidak diketahui dengan pasti penyebab borobudur ditinggalkan sebelumnya. Penemuan kembali candi borobudur terjadi ketika era Thomas Stamford Raffles yang merupakan gubernur jawa pada tahun 1811 saat kerajaan inggris mengambil alih wilayah yang diduduki Belanda. Tahun 1814, seorang insiyur yang bernama Hermanus Christian Cornelius datang memeiksa sebuah bangunan yang berada disekitar sungai elo. Dari situlah candi borobudur yang telah lama terkubur ditemukan kembali dan lambat laun mulai dikenal di pelosok dunia.

Candi Borobudur Perpustakaan Warisan Leluhur Nusantara

 Candi borobudur  adalah perpustakaan yang menampilkan hasil lelaku leluhur dan beragam keilmuan pada zamannya. Keilmuan  dengan  wujud visual yang terukir dalam relief.  Ya, lewat ukiran relief itulah ilmu warisan leluhur  itu tidak hilang ditelan zaman, ya lewat ukiran relief itulah ilmu warisan leluhur itu mampu diturunkan untuk generasi selanjutnya. Generasi penerus yang peduli tentunya, generasi  penerus yang berusaha  dengan cipta dan rasa sejatinya menangkap pesan yang terukir dalamnya.  

Sound of Borobodur Menggema Kembali Menembus Ruang Waktu

Sound of borobudur adalah  aksi nyata dari sekelompok generasi penerus nusantara  yang peka menangkap pesan yang terukir dalam candi itu. Generasi  yang mampu  menghidupkan kembali beberapa relief yang terukir  disana, salah satunya yaitu relief tentang  alat musik. Terdapat  4 jenis alat musik yaitu : idiophone (kentongan/kerincingan), aerophone (jenis musik tiup), membraphone (gendang,kentingan) dan chardophone (alat musik dawai).  Jejak alat musik yang terukir di candi borobudur pun  tercatat ada 34 provinsi  di Indonesia, bahkan 40 negara di belahan dunia!!.  Pertanyaannya, apakah BOROBUDUR PUSAT DUNIA  pada masanya? Mengapa ada beberapa jenis alat musik yang terukir di candi borobudur,  yang saat ini keberadaannya tidak ada di indonesia namun ada di negara lain? Seperti alat musik tabla di India, alat musik pipa di China, alat musik Setar di Iran dan yang lainnya. Melalui kreatifitas beberapa musisi tanah air lah gema musik peradaban masa lampau itu bisa digaungkan kembali menembus ruang dan waktu.  Melalui riset yang panjang, alat musik tersebut berhasil diolah dan disatukan dalam sebuah orkestra yang  bertajuk SOUND OF BOROBUDUR, Mereka adalah trie utami, dewa budjana, purwacaraka dan rekan rekan musisi yang lainnya. 

Mampukah Sound of Borobudur di implementasikan dalam Kurikulum Sekolah?

 Diharapkan Ruh Sound Of borobudur terus berlanjut, didukung dan  diteruskan untuk diimplementasikan pada kelompok musik yang ada di masyarakat maupun di dalam kurikulum pelajaran musik di tiap tiap sekolah. Dapatkah sound of borobudur diimplementasikan pada generasi selanjutnya, melalui kurikulum sekolah? Tentunya sangat bisa, jika pemerintah serta instansi terkait mendukung. Hal ini sebagai  bentuk upaya untuk mewariskan dan mengenalkan kepada generasi mendatang, agar apa saja peradaban yang ditinggalkan leluhur ini tidak hilang begitu saja tergerus zaman atau bahkan diakui negara lain . Karena wonderful nusantaraku, WONDERFUL INDONESIA-ku :D..


Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun