Mohon tunggu...
Hanifah NurJannah
Hanifah NurJannah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Universitas Siliwangi

my life full of trust issue

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Yups Kenali Toxic Positivity, Apakah kamu Memiliki Kepribadian Toxic Positivity Tersebut?

23 November 2022   23:29 Diperbarui: 24 November 2022   01:55 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Eoneren/Getty Images via hbr.org

Pernah gak saat kalian berduka merasa tidak dipahami karena ucapan orang lain?

atau justru kamu sendiri yang merasa bersalah atas timbulnya emosi negatif dan berusaha menolaknya. Memaksa berfikir positif dan hanya mau menerima emosi positif.

Mungkin kamu terjebak dalam toxic positivity. Emosi baik positif atau negatif pada dasarnya adalah valid dan merupakan respon dari pengalaman emosional kita yang bersifat spesifik. Hanya kita yang tahu bagaimana rasanya.

Tanpa disadari kita sering melakukan itu pada diri sendiri dan orang lain dengan alasan untuk kebaikan atau menguatkan. Namun lupa menempatkan diri pada kebutuhan dan situasi.

Toxic Positivity adalah kondisi ketika seseorang menuntut dirinya sendiri atau orang lain untuk selalu berpikir dan bersikap positif serta menolak emosi negatif.

"Aku harus kuat..."

"Kamu harus ikhlas..."

"Jangan lemah, masih banyak yang lebih menderita..."

Pernyataan tersebut sekilas positif, namun bila disampaikan dalam kondisi dan situasi yang tidak tepat bisa menjadi toxic positivity lho!

Ciri-ciri Orang dengan Toxic Positivity

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun