Pernah gak saat kalian berduka merasa tidak dipahami karena ucapan orang lain?
atau justru kamu sendiri yang merasa bersalah atas timbulnya emosi negatif dan berusaha menolaknya. Memaksa berfikir positif dan hanya mau menerima emosi positif.
Mungkin kamu terjebak dalam toxic positivity. Emosi baik positif atau negatif pada dasarnya adalah valid dan merupakan respon dari pengalaman emosional kita yang bersifat spesifik. Hanya kita yang tahu bagaimana rasanya.
Tanpa disadari kita sering melakukan itu pada diri sendiri dan orang lain dengan alasan untuk kebaikan atau menguatkan. Namun lupa menempatkan diri pada kebutuhan dan situasi.
Toxic Positivity adalah kondisi ketika seseorang menuntut dirinya sendiri atau orang lain untuk selalu berpikir dan bersikap positif serta menolak emosi negatif.
"Aku harus kuat..."
"Kamu harus ikhlas..."
"Jangan lemah, masih banyak yang lebih menderita..."
Pernyataan tersebut sekilas positif, namun bila disampaikan dalam kondisi dan situasi yang tidak tepat bisa menjadi toxic positivity lho!
Ciri-ciri Orang dengan Toxic Positivity