Mohon tunggu...
Haniefah Astriani
Haniefah Astriani Mohon Tunggu... Freelancer - Sky Watcher

Jangan mengharapkan kehidupan yang lebih bahagia, cukup hiduplah dengan bahagia.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Reusable Cotton Pads, Solusi Memulai Diet Kapas Sekali Pakai

2 Oktober 2020   06:30 Diperbarui: 5 Oktober 2020   03:00 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kapas. Sebagian besar wanita pasti tidak asing dengan benda ini.

Kapas menjadi penolong untuk membersihkan muka dari sisa-sisa kotoran atau make up yang menempel di wajah. Makanya tidak heran kalau para wanita pasti mempunyai stok kapas di kamarnya.

Harga kapas yang murah dan mudah ditemukan di supermarket/ toko membuatnya menjadi pilihan utama wanita untuk membersihkan wajah.

Saya yakin sejak remaja, kita sudah mulai menggunakan kapas entah itu minta milik ibu kita atau sudah membelinya sendiri.

Tapi pernahkah kita menghitung berapa banyak kapas yang sudah kita pakai semasa hidup kita? Puluhan? Ratusan? Atau bahkan ribuan?

Pemikiran itu yang membuat saya merenung berapa banyak ya sampah kapas yang Saya hasilkan, dan bayangkan saja jumlah wanita di Indonesia ini sangat banyak, pastilah tak terhitung jumlah sampah kapas yang sudah kita buang hingga kini.

Selain untuk membersihkan wajah dengan micellar water, Saya juga untuk menggunakan kapas untuk menggunakan toner. Wah semakin banyak deh sampah kapas saya.

Walaupun kapas tergolong sebagai bahan organik, tapi karena telah bercampur dengan zat-zat dari make-up dan skincare bisa saja menjadi susah terurai. Dan juga pengolahan sampah di Indonesia kan masih belum terlalu baik.

Akhirnya bulan Juni 2020, Saya memutuskan untuk beralih menggunakan reusable cotton pads. Pilihan yang tiba-tiba terpikir. Saya langsung browsing rekomendasi merk-merk reusable cotton pads. Ternyata harganya cukup murah 1 lembar sekitar Rp 3000 kemudian saat itu saya memutuskan untuk membeli 8 cotton pads. Setelah barang sampai harus dicuci terlebih dahulu supaya lebih higienis (kan buat muka yah, bahaya kalo langsung dipakai). Dan pastikan kamu menyediakan wadah khusus untuk penyimpanan supaya tetap bersih. Kalau Saya sih pakai wadah seadanya di rumah supaya lebih hemat tentunya. Nah dibawah ini saya rangkum keuntungan menggunakan reusable cotton pads yang saya rasakan:

  1. Ukuran diameter yang besar cukup memudahkan kita untuk membersihkan sisa kotoran/ makeup di wajah.
  2. Merk yang saya pilih memiliki serat yang halus sehingga nyaman di kulit dan tidak membuat iritasi.
  3. Mencucinya mudah. Kalau saya biasa menggunakan sabun mandi/ sampo/ deterjen cair. Biasanya sore direndam supaya nodanya terurai lalu pagi di kucek. Tetapi kalau reusable cotton pads digunakan untuk bekas make up seperti foundation/ bedak tebal perlu sedikit tenaga untuk membersihkannya. Bisa menggunakan air hangat dan cuka/baking soda untuk membantu mengangkat kotoran, tetapi sangat tidak disarankan menggunakan pemutih (mungkin karena dipakai buat muka ya jadi takutnya ada zat-zat yang sensitive di muka. Tapi kalau terpaksa pake pemutih pastikan dicuci berulang-ulang)
  4. Lebih hemat, karena tidak perlu membeli kapas dan produk bisa digunakan hingga 2 tahunan. Saya membeli  reusable cotton pads 8 lembar hanya habis sekitar 25.000 an loh. Untuk sekarang sih sehari pakai Cuma 1 jadi 8 lembar masih cukup banget (tapi Saya ada rencana beli maksimal 5 lembar lagi sih hehe)
  5. Pastinya lebih ramah lingkungan dan kamu bisa mengurangi jumlah sampah yang kamu hasilkan loh 😊

Cotton pads untuk membersihkan make up|Dokpri
Cotton pads untuk membersihkan make up|Dokpri

Tapi mungkin ada beberapa orang yang agak males ya untuk cuci-cuci reusable cotton pads bekas pakai. Tenang aja kok lama-lama pasti terbiasa, toh produknya juga kecil bisa dicuci saat mandi dan tidak membutuhkan waktu lama untuk melakukan ini. Demi lingkungan lebih baik perlu sedikit pengorbanan kan? 😊

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun