Mohon tunggu...
Hang Jebat
Hang Jebat Mohon Tunggu... -

Friendly, suka nulis apa saja, kritik dan berbagi opini yg sehat

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

PELATNYA APEK-KONGKONG……..

16 Januari 2011   15:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:31 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Warga keturunan di kampung saya pada jaman konfrontasi dengan Malaysia sudah cukup banyak. Mereka rata2 berdagang kecil2an rokok smokelan dari Negara tetangga, buka warung kopi dan menjual sekedar buah2an hasil kebun dibelakang rumah mereka. Mereka menanam papaya, ubikayu dan tanaman lain. Kalau baba dan nyonya ke kota beli barang2 dagangan yang jaga warung orangtua si baba/nyonya. Kita panggil apek karena usianya sudah tua…tambahan kongkong sampai saat ini saya nggak mengerti apa maksudnya secara harfiah….tapi lupakanlah.

Saya sering disuruh mamak untuk belanja di kedai si baba yag kebetulan si apek yang jaga kedai. Seperti biasa basa basi menyapa si apek. Apek o..apa macam hari ini ada baik? Si apek menjawab “ manyak baek tala latang ujan” [tidak ada dating hujan maksudnya]….lu apa macam ? Si apek balik bertanya kabar ke saya. Saya jawab baik2 saja. Saya suka mengobrol dengan si apek karena saya suka pelat/cadelnya kalo berbahasa Indonesia.

Saya: apek kok sepi tak ada yg belanja …

Apek: hali ini tala manyak latang sini…

Saya: kalo tidak ada belanja rugilah..

Apek: ya lugila … mana untong [kaget kok saya dibilang gila…]

Saya: kok tidak ada rokok pek…?

Apek: sikalang tala jual lokok…tala masok, manyak susah..…wa manyak lugi

Begitulah percakapan saya denga apek yang mungkin saat ini susah dicari apek2 yang masih pelat. Sekarang hampir rata rata mampu berbahasa Indonesia dengan fasih, malah saya terkejut Warga keturunan yg di Jawa tengah mampu berbahasa Jawa dengan sangat fasih walaupun ada sedikit perbedaan. Kalau orang jawa bilang nek iso tapi warga keturunan nek isa. Hehehe ngono lo….


Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun