Di akhir tahun hujan pasti lebih sering datang dan wanita itu ingin memperbaiki payungnya yang rusak, tiang dan kawatnya banyak yang berkarat.Â
Payung hitam peninggalan ibunya itu telah lama terpojok dalam gelap menanti hujan hangat mendekap.Â
Rencananya bila payungnya selesai di reparasi wanita itu hendak membawanya jalan-jalan ke tengah kota menikmati pergantian tahun.Â
Ia bayangkan orang-orang akan ramai di sana menyaksikan pesta kembang api saat detik jarum jam mengetuk angka dua belas malam, hari pertama di tahun yang baru. Bulan Januari tanggal satu.
Langit pesta warna, berbunga-bunga, menyala-nyala, sumringah bersama terompet yang nyaring membahana.Â
Dan seperti tahun sebelumnya hujan pun turun tak lama setelah semua mabuk, hura-hura, pesta pora.Â
***
Duduklah wanita itu pada bangku kayu di muka rumahnya menunggu tukang service payung yang sering datang bila musim hujan tiba.
Sambil tekun ia merajut kenangan di garis tangan, benang-benang waktu yang panjang menjuntai, tahun-tahun yang penuh hiruk pikuk kehidupan.