Mohon tunggu...
Handy Pranowo
Handy Pranowo Mohon Tunggu... Lainnya - Love for All Hatred for None

Penjelajah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membuka Tabir Isra dan Miraj

12 Maret 2021   10:34 Diperbarui: 12 Maret 2021   10:45 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

" Maha suci DIA yang menjalankan hamba-Nya pada waktu malam dari Masjid Haram ke Masjid Aqsha yang telah Kami berkati, sekelilingnya supaya Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda Kami. Sesungguhnya Dia Yang Maha Mendengar, Maha Melihat. ( QS. Bani Israil, ayat 1 )

Bila kita lihat lebih dalam ayat di atas (QS. Bani Israil, ayat 1) lebih membahas kepada Isra (perjalanan ruhani di waktu malam) Rasullullah SAW dari Mekkah ke Yerussalem dalam kasyaf sedang Mi'raj beliau di sebut dalam Surah An-Najm (ayat 8-18) yang telah di wahyukan tidak lama sesudah hijrah ke Abessinia yang terjadi di bulan Rajab tahun ke 5 nabawi.

Sedangkan Isra Rasulullah dari Mekkah ke Yerusalem, menurut Zurqani terjadi pada tahun ke 11 nabawi, menurut Muir dan beberapa pengarang Kristen lainnya pada tahun ke 12. Tetapi menurut Mardawih dan ibn Sa'ad peristiwa Isra terjadi pada 17 Rabiul Awal setahun sebelum hijrah ( Al-Khashaish al -Kubra), dari Mekkah ke Madinah. Baihaqi pun menceritakan bahwa Isra itu terjadi setahun atau enam bulan sebelum hijrah. Dengan demikian Isra itu terjadi setahun atau enam bulan sebelum hijrah yaitu kira-kira pada tahun ke 12 nabawi setelah Siti Khadijah wafat. 

Tetapi Mi'raj menurut pendapat sebagian terbesar ulama terjadi kira-kira pada tahun ke 5 nabawi. Dengan demikian dua kejadian ini di pisahkan oleh jarak dan waktu sekitar 6 sampai 7 tahun antara peristiwa Isra dan Mi'raj. 

Al-Quran menguraikan kejadian Mi'raj rasulullah dalam Surah An-Najm (ayat 8-18) tetapi sedikit pun tidak menyinggung  masalah Isra sedang dalam surah Bani Israil ayat 1 tidak menyinggung peristiwa Mi'raj. Ummi Hani saudari sepupu beliau Rasulullah SAW, orang pertama yang kepadanya Rasulullah menceritakan kejadian perjalanan beliau di waktu malam ke Yerusalem namun tidak menyinggung kenaikan beliau ke langit (Mi'raj). Saat peristiwa Isra itu terjadi Ummi Hani sedang menginap di rumah Rasulullah.

Jika sekiranya Rasulullah SAW membicarakan pula kenaikan beliau ke langit tentu Ummi Hani tidak akan lupa menyebutkan hal ini dalam salah satu riwayatnya.

Lagi pula peristiwa Mi'raj Rasulullah SAW sama sekali berbeda sifatnya dengan peristiwa yang terjadi di dalam Isra. Namun kedua peritiwa tersebut hanya kejadian ruhani beliau saja, Rasulullah SAW tidak naik ke langit atau pergi ke Yerusalem dengan tubuh kasar. Di sini saya lampirkan cuplikan Youtube dari Khalifatul Masih ke 4 Hz. Mirza Tahir Ahmad rh, tentang perjalanan Mi'raj Rasulullah SAW.

" Masjid Aqsha " (masjid yang jauh) menunjuk kepada rumah peribadatan (Kenisah) yang didirikan oleh Nabi Sulaiman a.s, di Yerusalem. 

Kasyaf Rasulullah SAW yang di sebut dalam ayat (Bani Israil ayat 1) mengandung suatu nubuatan yang agung. Perjalanan beliau ke " Masjid Aqsha" berarti hijrah beliau ke Madinah tempat beliau akan mendirikan suatu masjid yang di takdirkan kelak akan menjadi pusat islam.

Dan penglihatan diri beliau sendiri dalam kasyaf bahwa beliau mengimani para nabi lainnya dalam shalat mengandung arti bahwa agama baru ialah islam tidak akan terkurung di tempat kelahirannya saja melainkan akan tersebar ke seantero dunia dan pengikut-pengikutnya dari semua agama akan menggabungkan diri kepadanya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun