Mohon tunggu...
Handy Fernandy
Handy Fernandy Mohon Tunggu... Dosen - Pelaku Industri Kreatif

Dosen Teknik Informatika Universitas Nahdatul Ulama Indonesia (Unusia) Pengurus Yayasan Gerakan Indonesia Sadar Bencana (Graisena)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Review Album Hot Space Queen Band

30 Januari 2015   23:23 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:04 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_366666" align="aligncenter" width="560" caption="Cover Album Queen "][/caption]

Queen merupakan salah satu grup music rock paling ikonik dalam sejarah music dunia, banyak lagu-lagu hits yang mereka ciptakan yang hingga kini masih sering kita nikmati. Lagu “We Are The Champions” misalnya yang menjadi lagu yang wajib diputar saat sebuah tim sepakbola apabila menjuarai kejuaraan atau lagu "Bohemian Rhapsody" yang dinilai banyak orang sebagai lagu terbaik sepanjang masa.

Queen banyak melahirkan karya-karya fenomenal total tercatat 15 album studio telah lahir diantara tahun 1973 sampai 1995. Satu album terbaru lahir di bulan november tahun 2014. Album “Forever” menandakan kretifitas mereka muncul meski para punggawa Queen sudah memasuki usia senja, belum lagi sepeninggal lead vocal mereka Freddie Mercury ditahun 1991 dan vakumnya Jhon Deacon sejak tahun 1997 tak membuat dua anggota tersisa yakni Brian May dan Roger Taylor kehilangan tajinya dalam bermusik. Berkerja sama dengan Adam Lambert, Queen+ Adam melakukan tur keliling dunia yang diawali di London Inggris awal tahun 2015.

Disini saya akan membahas salah satu album dari Queen, yakni album yang berjudul “Hot Space” yang dirilis bulan mei tahun 1982. Album yang merupakan album studio ke-10 ini banyak mendapatkan kritikan dari berbagai review music, salah satunya review dari rolling stone yang hanya memberi nilai bintang 3 dari 5 terhadap album ini. Kritik lebih parah datang dari sputnikmusic yang hanya memberi nilai 2.0 dari 5.0 dengan tulisan “Rightfully overlooked”. Namun benarkah seburuk itu?

Sebagai pendengar setia band Queen mungkin akan menjadi tidak adil dan cenderung tidak netral, namun semoga penilaian saya terhadap album ini mendekati netral dan independen untuk mereview album ini. Oke inilah review saya dari lagu per lagu.

Staying Power



Queen yang dikenal pure-rock tiba-tiba menjadi manya-menye memasukan unsur disco dan funk dalam lagu pertama yang diberjudul “staying power”. Anda akan diajak berjoged mengikuti irama musik pop ditambah unsur disco yang kental dan lagunya yang cukup menarik untuk mempompa semangat apalagi saat Freddie berteriak power berulang-ulang. Anda boleh suka lagu ini atau tidak, namun Brian May berpendapat jika suka lagu ini atau tidak dia menjawab “keduanya”.

Dancer



Ingin mengajak orang untuk menari? Lagu ini bisa dijadikan rujukan, tapi tidak untuk music rock, irama gitar brian cuman terasa dibagian akhir, sejujurnya saya lebih suka dengan lagu stayin power atau setelah lagu ini yakni Back Chat.

Back Chat



Warna musiknya nyaris sama dengan staying power, namun ada suasana musik rock disini dipertengahan lagu. Di lagu ini juga masuk nuasa penyintesis yang waktu itu masih jadi hal yang baru bagi Queen. Satu yang harus kita tahu lagu ini merrupakan ciptaan John Deacon yang termasuk penyuplai terbanyak single hits

Body Language



Satu kata, jelek. Butuh kesabaran tinggi untuk mendengarkan sampai habis. Mungkin lagu ini yang menjadi sorotan pengkritik music kenapa Queen benar-benar keluar jalur dari yang semestinya. Video klip single-nya pun aneh semakin memperburuk citra lagu ini.

Action This Day



Warna music rock baru terasa di lagu ini, Inilah Queen yang sesungguhnya, jadi bisa dikatakan inilah lagu regular yang memang Queen banget.

Put Out the Fire




Sama seperti Action This Day lagu ini memberikan warna berbeda di album ini, apabila kita diajak berdisko ria di lagu ini kita kembali merasakan irama rock yang kental. Lagu ini merupakan salahdua dari lagu yang didedikasikan untuk Jhon Lennon The Beatles “They called him a hero In the land of the free”diawal lirik mengambarkan jelas siapa him tersebut.

Life Is Real (Song for Lennon)



Satu lagi lagu yang didedikasikan untuk Jhon Lennon, warna music balada disini terasa kental dan nada musiknya nge-beatles banget. Lagu ini sengaja diciptakan oleh Freddie Mercury saat berada  dipesawat terbang dalam rangka perjalanan tur. Lagu ini sengaja dibuat Freddie Mercury sebagai rasa hormat karena banyak meng-influence Freddie khususnya Queen dalam bermusik.

Calling All Girls



Liriknya sederhana menjadi kekuatan lagu ini, Tak perlu lama anda untuk menyukai lagu ini.Videoklipnya juga mendukung dengan menampilkan robot-robot unik.

Las Palabras de Amor (The Words of Love)



Lagu ini memiliki banyak keistimewaan antara lain lagu ini dibuat untuk penggemarnya yang berasal dari amerika latin atau yang memiliki bahasa ibu Spanyol, dan keistimewahan kedua adalah disini Brian May memainkan Piano.

Cool Cat



Sebelum kita mendengarkan vocal Freddie yang terasa falsetto di lagu Under Pleassure kita sudah dijamu terlebih dahulu di lagu ini. Versi Rare-nya ada suara David Bowie loh.

Under Pressure

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun