Mohon tunggu...
Handoko
Handoko Mohon Tunggu... Programmer - Laki-laki tua yang masih mencari jati diri.

Lulusan Elektro, karyawan swasta, passion menulis. Sayang kemampuan menulis cuma pas-pasan. Berharap dengan join ke kompasiana, bisa dapat pembaca yang menyukai tulisan-tulisan receh saya.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Dokter Online (Jadi Mungkin) Berkat Kemajuan Teknologi

3 September 2021   15:47 Diperbarui: 4 September 2021   09:02 696
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi konsultasi dengan dokter. (sumber gambar diambil dr lifestyle.kompas.com)

Beberapa minggu yang lalu, anak saya yang pertama tiba-tiba menangis dengan kencang. Padahal sebelumnya dia sedang sibuk main sendirian di ruang tengah. 

Usut punya usut (nggak mudah untuk diusut karena anaknya baru setahun lebih sedikit, belum bisa ngomong), sepertinya dia tergigit serangga sewaktu makan jambu.

Bibirnya berubah jadi seperti bibirnya Angelina Jolie, sayang cuma sebelah atas dan itupun tidak imbang. Yang sebelah kiri lebih besar dari yang sebelah kanan.

Awalnya sebagai bapak saya masih santai-santai saja, karena saya juga pernah mengalami digigit semut bibirnya. Biasanya dalam hitungan jam juga bakalan kempes. Cukup dioles minyak telon dan digendong-gendong biar berhenti nangisnya.

Namun yang ditunggu-tunggu tidak juga terjadi.

Malah bercak-bercak merah seperti biduran bermunculan di badannya. Yang membuat saya masih bisa tenang, adalah nafsu makan dan minum tidak berubah, dan juga tetap bandel seperti biasa. Seakan sudah lupa tadi sempat menangis melolong-lolong.

Sampai besoknya pun belum juga hilang, suhu badan juga sudah mulai naik. Antara panik dan tidak, biasalah, modal Google, katanya memang wajar kalau muncul reaksi alergi yang bisa bertahan beberapa hari. 

Asalkan tidak terjadi beberapa gejala yang lebih serius, seperti sesak nafas, hilangnya nafsu makan, dll. Tapi dengan suhu yang mulai menyentuh 38 derajat Celcius, tetap saja saya merasa was-was.

Nah hari itulah pertama kali saya mencoba dokter online lewat salah satu aplikasi yang ada  (ga disebut ya, kuatir ngiklan).

Ada banyak pilihan apakah mau dokter umum, dokter anak, dokter penyakit dalam, dll.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun