      Berikut sekilas dapat dijelaskan sebagai berikut:
P -- Pembelajaran; berdasarkan pengertian beberapa ahli, pembelajaran adalah suatu aktivitas belajar yang dilakukan agar terciptanya suatu interaksi antara pendidik dan peserta didik untuk mencapai suatu tujuan, yaitu pengalaman belajar yang berpengaruh pada pengetahuan, sikap dan keterampilan.
 A -- Aktif; pembelajaran yang aktif dapat diartikan sebagai konsep pembelajaran yang melibatkan peserta didik secara aktif baik fisik, psikis, maupun emosinya dalam proses pembelajaran.
I -- Inovatif; (dalam pembelajaran) dapat dimaknai sebagai kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru (tidak harus menciptakan dari yang semula tidak ada menjadi ada, seperti penemuan bola lampu oleh Thomas Alfa Edison, melainkan bisa saja memberi nilai tambah atas sesuatu yang dalam hal ini adalah di bidang belajar- mengajar).
K -- Kreatif; kreativitas atau daya cipta adalah proses mental yang melibatkan pemunculan gagasan baru. Dari sudut pandang keilmuan, hasil dari pemikiran berdaya cipta biasanya dianggap memiliki keaslian dan kepantasan.
E -- Efektif; (dalam bahasa Inggris: Effective adalah doing the right things) -- adalah melakukan atau mengerjakan sesuatu yang benar, sehingga tercapai tujuan sebagaimana yang diharapkan.
M -- Menyenangkan; pastinya suatu pembelajaran hendaknya dikemas dan disajikan sedemikian rupa sehingga ada kesan menyenangkan dan dapat dinikmati siapa saja yang ada dalam ruang kelas baik secara luring apalagi secara daring.
      Pengertian kreatif dan inovatif dalam segala bidang terutama di masa-masa pandemi covid-19 ini sangat 'diburu' setiap orang, seperti dalam hal ekonomi, perdagangan, seni dan budaya, serta pendidikan di semua tingkat mulai dari PAUD sampai perguruan tinggi. Hendaknya setiap pendidik dalam melayani proses pembelajaran dapat merencanakan kegiatan yang beragam, menggunakan alat bantu media pembelajaran yang efektif dan efisien namun, dapat memotivasi peserta didik, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dan peserta didik tidak hanya mengerti melainkan memahami materi pelajaran dan kemudian dapat melakukan/ mempraktikkannya.
      Mereka dengan rasa senang dan tanpa merasa tertekan, yang ada adalah rasa nyaman dan menggembirakan, sehingga timbul rasa bahagia baik di pihak pendidik maupun seluruh peserta didik. Suasana belajar-mengajar yang menyenangkan ini pas banget dengan yang pernah dinyatakan oleh seorang filsuf asal Yunani, yang bernama Aristoteles, bahwa tujuan pendidikan adalah kebahagiaan.
Mengapa harus PAIKEM?
      Suasana hati ketika mengikuti pembelajaran sangat menentukan hasil belajar. Sebagaimana kita sama-sama ketahui bahwa semenjak pandemi covid-19 melanda dunia, hampir semua bidang terutama pendidikan nyaris lumpuh dibuatnya. Untung masih dapat diatasi dengan kecanggihan teknologi internet. Penulis  merasa sangat bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, rupanya DIA Sang Penguasa Dunia, Alam, Bumi dan semua makhluk yang ada di dalamnya tetap dalam pimpinan dan naunganNya, sehingga dunia pendidikan masih boleh 'bernafas' lega dengan hadirnya IOT (Internet Of Think).
