Mohon tunggu...
Hana Widya Ningrum
Hana Widya Ningrum Mohon Tunggu... Mahasiswa Teknik Informatika di Universitas Maulana Malik Ibrahim Malang

Saya memiliki minat dalam melakukan hal baru terutama di bidang teknologi, Selain itu, saya juga memiliki hobi membaca buku, yang bisa menambah wawasan baru dan memperluas cara berpikir. Saya juga menyukai drama korea dan musik K-pop, yang menjadi hiburan favorit saya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Menjembatani Riset dan Praktik: Analisis Design Science dalam Profesi Software Engineering

4 Mei 2025   20:11 Diperbarui: 4 Mei 2025   20:11 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Software engineering merupakan bidang multidisipliner yang memadukan prinsip-prinsip rekayasa, ilmu komputer, dan praktik manajemen untuk membangun sistem perangkat lunak yang andal dan efisien. Seiring berkembangnya teknologi, muncul kebutuhan untuk menghasilkan riset yang tidak hanya teoretis tetapi juga aplikatif. Namun, dalam praktiknya, masih terdapat kesenjangan besar antara dunia akademik dan industri perangkat lunak. Banyak inovasi dari laboratorium yang tidak diadopsi oleh praktisi karena dianggap tidak relevan, sulit diimplementasikan, atau tidak sesuai dengan kebutuhan bisnis.

Design Science (DS) hadir sebagai pendekatan penelitian yang menawarkan jembatan antara dunia riset dan praktik. DS berfokus pada penciptaan artefak seperti model, metode, atau alat bantu---yang secara langsung menyelesaikan masalah nyata, sambil tetap memberikan kontribusi terhadap pengetahuan ilmiah. Dalam konteks software engineering, pendekatan ini sangat relevan karena dapat memfasilitasi kolaborasi antara peneliti dan praktisi dalam menghasilkan solusi yang bermakna.

Konsep Design Science dalam Software Engineering

Design Science adalah pendekatan sistematis yang terdiri dari proses identifikasi masalah, perumusan solusi, pembuatan artefak, demonstrasi, evaluasi, dan penyebaran pengetahuan. Artefak yang dikembangkan melalui DS tidak hanya diuji dalam kerangka teoritis, tetapi juga dalam konteks dunia nyata untuk membuktikan efektivitas dan manfaatnya secara praktis.

Dalam software engineering, artefak DS bisa berupa algoritma baru, framework pengembangan, metode manajemen proyek, atau tool otomasi. Pendekatan ini memberikan keunggulan karena menggabungkan orientasi solusi dengan kontribusi akademik, menjadikannya relevan bagi kedua belah pihak: akademisi dan industri.

Tantangan Kesenjangan Riset dan Praktik

Terdapat beberapa penyebab utama mengapa kesenjangan antara riset dan praktik masih terjadi:

1. Perbedaan Tujuan

Akademisi sering fokus pada validitas teoretis dan kontribusi ilmiah jangka panjang, sedangkan praktisi lebih memprioritaskan efisiensi, waktu, dan biaya.

2. Kurangnya Komunikasi

 Minimnya kolaborasi antara peneliti dan industri menyebabkan kurangnya pemahaman atas kebutuhan nyata di lapangan.

3. Validasi yang Terbatas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun