Sebuah perusahaan perangkat lunak yang mengembangkan sistem perbankan mengalami masalah dengan bug yang sering muncul setelah pembaruan kode dilakukan. Untuk mengatasi masalah ini, mereka menerapkan DevOps dan analisis statis dengan langkah-langkah berikut:
- Mengadopsi pipeline CI/CD dengan Jenkins untuk memastikan perubahan kode diuji sebelum diterapkan ke lingkungan produksi.
Menggunakan SonarQube untuk melakukan analisis statis pada kode sumber, mendeteksi potensi bug, dan memastikan kepatuhan terhadap standar coding yang ditentukan.
Melakukan review kode otomatis dengan bantuan alat seperti GitHub Actions dan CodeClimate untuk memberikan umpan balik kepada pengembang secara real-time.
-
Menerapkan deteksi keamanan otomatis menggunakan Dependabot untuk menganalisis dependensi yang rentan terhadap eksploitasi keamanan.
Hasil dari penerapan ini menunjukkan peningkatan kualitas kode yang signifikan, dengan pengurangan bug hingga 60% dan peningkatan efisiensi deployment sebesar 40%.
Tantangan dan Solusi dalam Implementasi
Meskipun analisis statis dalam DevOps memberikan banyak manfaat, ada beberapa tantangan yang perlu diperhatikan:
1. Waktu eksekusi analisis statis yang lama
Untuk mengatasi ini, pengembang dapat mengatur filter pemeriksaan hanya pada bagian kode yang mengalami perubahan.
2. Tingkat deteksi false positive yang tinggi
 Memerlukan konfigurasi yang baik dalam alat analisis statis agar tidak menghambat alur kerja pengembang.
3. Adopsi dalam tim yang belum terbiasa dengan DevOps