Mohon tunggu...
Gaya Hidup

Pelangi dan LGBT

30 Juni 2015   07:07 Diperbarui: 30 Juni 2015   08:05 1020
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

 

Assalamualaikum sahabatku tercinta. 

Coba kamu baca surat tanda terkasih dariku. kutulis surat untukmu. Jika kamu melihat ini. Apa yang kamu akan lakukan? Marah? Benci ? atau tidak peduli dengan salah satu peringatan ini?.Kecil. Tapi aku mau pikiran dan hatimu terbuka. Karena aku tak mau kamu terjebak dalam lubang hitam terdalam.  Nauzu billahi min zalik.

Sebagai seorang umat yang beragama dan memiliki keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Aku benci dengan semua penyimpangan didepan mataku. Meski hanya dari sebuah berita atau pada kenyataanya. Aku mau kamu sadar. Karena kamu sedang sakit. Sakit dan malah kamu akan tersakiti lebih dalam lagi karena siksaan dari Tuhan. Ini bukan sekedar fenomena tapi ini kenyataan yang lebih parah. 

“Pelangi”. Indah kan? Jika ini fenomena alam. yaa memang indah. Pelangi aslinya terjadi karena pembiasan cahaya matahari saat hujan. Hingga terbentuk berbagai warna yang menakjubkan mata. Aku suka pelangi. 

Tetapi pada dunia nyata. Pelangi itu berarti lain. Kamu merusak nama pelangi. Mungkin tidak semua orang tahu artinya. Pelangi itu berarti “kebebasan”. Lihat warnanya beragam bukan? Ini adalah simbol dan itu pertanda kebebasan untuk kaum LGBT ( Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender).  Kejadian ini sudah lama terjadi. Sejak zaman Nabi Luth a.s sudah tergambar jelas dari kisahnya.

Buka pikiranmu. Ini bukan soal HAM (Hak asasi manusia) apalagi mengatsanamakan kebebasan berpendapat , memiliki, dan mengekspresikan diri. Tetapi ini soal Penyakit yang melanda kaummu. Mengapa aku mengatakan kaummu?. Karena bukan saling memahami. Tapi kaum mu itu yang menjerumuskanmu.

Al kisah pada zaman Nabi Luth a.s

Nabi Luth Diutuskan Oleh Allah Kepada Rakyat Sadum
Masyarakat Sadum adalah masyarakat yang rendah tingkat moralnya,rosak mentalnya, tidak mempunyai pegangan agama atau nilai kemanusiaan yang beradab. Kemaksiatan dan kemungkaran bermaharajalela dalam pergaulan hidup mereka. Pencurian dan perampasan harta milik merupakan kejadian hari-hari di mana yang kuat menjadi kuasa sedang yang lemah menjadi korban penindasan dan perlakuan sewenang-wenang. Maksiat yang paling menonjol yang menjadi ciri khas hidup mereka adalah perbuatan homoseks {liwat} di kalangan lelakinya dan lesbian di kalangan wanitanya. Kedua-dua jenis kemungkaran ini begitu bermaharajalela di dalam masyarakat sehinggakan ianya merupakan suatu kebudayaan bagi kaum Sadum.

Allah SWT berfirman:
“Kaum Luth telah mendustakan rasul-rasul. Ketika saudara mereka Luth, berkata kepada mereka: Mengapa kamu tidak bertakwa? Sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu, maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.” (QS. asy-Syu'ara: 160-163)
Dengan kelembutan dan kasih sayang semacam ini, Nabi Luth berdakwah kepada kaumnya. Beliau mengajak mereka untuk hanya menyembah kepada Allah SWT yang tiada sekutu bagi-Nya. Dan melarang mereka untuk melakukan kejahatan dan kekejian. Namun dakwah beliau berhadapan dengan hati yang keras dan jiwa yang sakit serta penolakan yang berasal dari kesombongan.
Kaum Nabi Luth melakukan berbagai kejahatan yang tidak biasa dilakukan oleh penjahat manapun. Mereka merampok dan berkhianat kepada sesama teman serta berwasiat dalam kemungkaran. Bahkan catatan kejahatan mereka ditambah dengan kejahatan baru yang belum pernah terjadi di muka bumi. Mereka memadamkan potensi kemanusiaan mereka dan daya kreativiti yang ada dalam diri mereka. Yaitu kejahatan yang belum pernah dilakukan seseorang pun sebelum mereka di mana mereka berhubungan seks dengan sesama kaum lelaki (homo seks).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun