Mohon tunggu...
Hanan Wiyoko
Hanan Wiyoko Mohon Tunggu... Saya menulis maka saya ada

Suka membaca dan menulis, bergiat di literasi digital dan politik, tinggal di Purwokerto, Jawa Tengah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Evaluasi Pendampingan Kopdes Merah Putih, Apa yang Dibicarakan?

14 Oktober 2025   16:07 Diperbarui: 14 Oktober 2025   16:07 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana rapat pendamping Koperasi Merah Putih di Dinnakerkop dan UKM Banyumas, Selasa 14 Okt 2025. (dok pri)

Kehadiran tenaga pendamping koperasi desa diharapkan segera bisa mendorong berjalannya usaha Koperasi Desa Merah Putih. 

LEBIH dari seminggu bekerja, tenaga pendamping koperasi desa yang disebut Bussines Assitant (BA) dan Project Management Officer (PMO) menggelar rapat koordinasi, Selasa (14/10) pagi hingga siang di Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (Dinnakerkop UKM) Banyumas. Apa yang dibicarakan dalam evaluasi tersebut?

Rapat dibuka dengan mendengar arahan dari Kabid Koperasi Dinnakerkop dan UKM Banyumas, Alfian. Menurut Alfian, kehadiran tenaga BA di desa dan kelurahan dalam pendampingan ditarget bisa mendorong dua target operasional.

Target pertama melakukan aktivisasi layanan laku pandai dan target kedua melakukan penyusunan proposal bisnis untuk pengajuan ponjaman ke Bank Himpunan Negara (Himbara).

"Dampingi terus agar koperasi desa dan koperasi kelurahan bisa operasionalisasi. Paling sederhana laku pandai dan segera mendampingi penyusunan proposal bisnis agar bisa dilakukan pesertujuan melalui musdes khusus," kata Alfian.

Kepada para BA yang berjumlah 32 orang dan dua orang PMO, Alfian berpesan agar melakukan komunikasi efektif dalam kegiatan pendampingan. Menurutnya, tugas BA dan PMO tidak ringan karena memiliki target operasionalisasi koperasi sementara tata Kelola dan kelembagaan koperasi masih perlu ditata.

Penulis (kiri) turut dalam rapat. (dokpri)
Penulis (kiri) turut dalam rapat. (dokpri)

Narasumber dari PMO, Hanan Wiyoko mengajak para pendamping untuk melakukan evaluasi dalam sepekan melakukan pendampingan. Sebagai informasi, tenaga BA mulai aktif bekerja sejak 3 Oktober 2025, sedangkan PMO mulai 6 Oktober 2025.

Evaluasi tersebut antara lain berkaitan anjangsana dan pendampingan BA ke desa/kecamatan, perlu segera mempersiapkan pendampingan proposal bisnis, melakukan pendampingan pengisian microsite atau aplikasi milik koperasi untuk pengajuan pinjaman ke himbara, tantangan sumber daya manusia serta kebutuhan pelatihan, koordinasi dengan camat, kepala desa serta tenaga pendamping desa, dan kesigapan dalam mengumpulkan berbagai kebutuhan data untuk pelaporan.

"Kita targetkan awal bulan November para pengurus kopdes sudah bisa menyusun proposal bisnis dan melakukan musdes khusus persetujuan pengajuan pembiayaan ke himbara," kata Hanan. Dalam rapat tersebut, turut menghadirkan narasumber dari Bank Jateng dan Bulog Cabang Banyumas. Dari Bank Jateng menyosialisasikan tentang aktiviasi laku pandai, sedangkan Bulog Banyumas mengisi materi pendirian Rumah Pangan Kita (RPK).

Sebagai informasi, saat ini di Kabupaten Banyumas sudah terbentuk 331 koperasi di seluruh desa dan kelurahan dengan dokumen AHU dan akta pendirian lengkap sejak pertengahan 2025 lalu. (*)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun