Mohon tunggu...
Hanan Wiyoko
Hanan Wiyoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Saya menulis maka saya ada

Suka membaca dan menulis, bergiat di literasi digital dan politik, tinggal di Purwokerto, Jawa Tengah

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Mengintip Masjid Unik Bawah Tanah di Tamansari Yogya

30 April 2021   12:12 Diperbarui: 30 April 2021   12:13 1894
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tampak dalam masjid di Tamansari. Dokpri

Masjid ini terbilang unik. Seperti namanya, masjid ini berada di bawah tanah. Selain itu, masjid dua lantai dengan bangunan melingkar ini juga difungsikan sebagai benteng pertahanan. Tak ayal, dinding masjid ini begitu tebal.

MASJID bawah tanah Sumur Gumuling berada di komplek wisata Tamansari. Untuk menuju lokasi, pengunjung bisa berjalan kaki menyusuri lorong-lorong bawah tanah. Suasana klasik terasa begitu kaki menjejaki anak tangga dan melewati lorong tersebut.

Lokasi masjid bisa dijangkau dari parkiran sepeda motor di depan pintu masuk Tamansari ke arah utara. Kemudian belok kiri hingga menemukan pintu masuk. Ikuti lorong tersebut hingga menemukan bangunan masjid berbentuk bulat dan berwarna coklat muda atau krim.

Namun jangan dibayangkan bentuk masjid ini seperti kebanyakan masjid lainnya. Karena juga difungsikan sebagai benteng, bentuk bangunan ini terlihat kokoh dan besar. Sejak tahun 1812 bangunan masjid sudah tidak difungsikan.

Pengunjung menapaki tangga Tamansari. Dokpri
Pengunjung menapaki tangga Tamansari. Dokpri
Dipakai Hingga Hamengkubuwono II

Pada Ramadan 2013 lalu, saya sempat melihat masjid ini dengan diantar Parjio, seorang staf karyawan Tamansari. Kata dia, masjid tersebut didirikan tahun 1765. Masjid bawah tanah merupakan peninggalan Sri Sultan Hamengkubuwono I dan difungsikan hingga masa kepemimpinan Sultan HB II.

"Masjid juga difungsikan sebagai benteng perlindungan bawah tanah," kata Parjio yang bertugas di loket penjualan tiket.

Ia mengatakan, masjid tak lagi digunakan setelah Keraton membangun Masjid Gedhe Kauman yang berada di sebelah barat Alun-alun lor Yogyakarta. Ia menambahkan, masjid tidak lagi dipakai setelah ada gempa besar dan dibangun masjid gedhe Kauman.

Menurutnya, Masjid Sumur Gumuling sangat unik, karena dibangun bawah tanah agar suara muazin atau khatib terdengar ke seluruh penjuru masjid. Di masing-masing lantai terdapat dua mihrab atau tempat berdiri imam untuk memimpin salat jemaah.

Bangunan Masjid

Pada bagian dalam bangunan masjid, terdapat sumur dikelilingi lima tangga yang melambangkan jumlah rukun Islam. Persis di bawah tangga yang saling bertemu di tengah terdapat kolam air dari sumur gumuling.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun