"Barak merupakan tempat untuk menampung tentara militer yang memisahkan tentara dari penduduk sipil untuk memperkuat semangat, disiplin dan pelatihan. Berasal dari Bahasa Inggris pada Abad ke-17 melalui Bahasa Italia dan Perancis atau Bahasa Spanyol kuno yaitu 'barraca' yang artinya tenda prajurit."Â (Wikipedia)
Pendidikan adalah sepanjang hayat, dari mulai buaian hingga liang lahat, kalimat tersebut merupakan pengingat bagi kita bahwa tidak ada kata berhenti untuk belajar apapun kondisi, keadaan bahkan usia kita.
Semua hal dapat menjadi sumber belajar bagi kita terlepas itu formal maupun nonformal, bentuknya bisa pendidikan pelatihan (diklat) ataupun learning camp, berupa ekstrakurikuler yang menginap ataupun tidak.
Ingatkah kita dulu ketika harus menghitung beras atau kacang hijau sesuai jumlah tahun dikegiatan ekstrakurikuler tertentu? Ingatkah kita menginap beberapa hari demi mendapatkan lencana dibaju berwarna coklat susu dan coklat tua kita? Menyenangkan atau tidak? Ya, Tergantung. Tetapi itu membekas dan menjadi kenangan yang tak terlupakan hingga detik ini.
Kebersamaan, secara langsung, saling peduli dan empati, bekerjasama dalam setiap hal, saling berbagi, mengobrol dijalan sambil jalan kaki setiap pagi ke sekolah adalah hal yang tidak wajar bagi anak dan remaja dewasa ini karena gadget dan semua fasilitas telah tersedia. Ya! Semua akses telnologi komunikasi, teknologi transportasi semuanya ready! Ngobrol do smartphone, berangkat pakai motor walau belum punya SIM, Hehehe!
Disini saya tidak akan memberatkan salah satu pihak siapapun itu, karena disisi lain bergeraknya tubuh kita merupakan syarat utama kesehatan jika memang ingin sehat, khusunya, salah satunya adalah dengan berjalaan kaki ke sekolah. Cung! Yang pernah ngalamin, hahaha! AKU!Â
Selain fenomena jalan kaki yang tidak hanya di Purwakarta (karena dari dulu sudah ada dan begitu), fenomena ini bermunculan juga di seluruh pelosok Jawa Barat tentunya dengan hashtag 'lapor pak Dedi Mulyadi' sambil membuat video sedang berjalan ke sekolah. Hal ini sangat membahagiakan dimana anak-anak dan remaja bisa melakukan 'grounding' secara gratis alias cuma-cuma.Â
Selain fenomena jalan kaki yang paling seru adalah fenomena 'barak militer ala Kang Dedi Mulyadi' yang sangat mengkhawatirkan pihak lain yang kontra dengan beliau, namun bagi yang memahami kiprah beliau sejak dulu ketika menjabat bupati di Kabupaten Purwakarta pasti akan Pro dengan tindakan beliau.
Ketika saya sekolah SMK, kita sebut saja KDM (Kang Dedi Mulyadi) menjabat sebagai wakil bupati pada awalnya dan beliau selalu mendatangi setiap sekolah guna mencari informasi tentang kondisi sekolah juga peserta didiknya, apalagi setelah beliau menjabat Bupati Purwakarta banyak sekali inovasi dan motivasi yang beliau lakukan dari mulai jajaran pemerintahan sampai dengan pendidikan.
Saya tidak akan membahas hal tersebut diatas lebih jauh karena yang akan saya ulas adalah bagaimana ucapan dan tindakan KDM dapat mengubah anak usia dini, yang notabene belum dapat dibawa ke barak militer. Terkecuali ketika hanya sebentar melakukan kunjungan 'Outing Class'. Hehehe! Markica, mari kita baca....